Menurut Dr. Richard Weiler, seorang ahli kesehatan dan olahraga dari Inggris, pola hidup dan minimnya aktivitas tubuh atau olahraga merupakan kunci dari penyakit kemalasan. Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Michael Triangto,SpKO, menambahkan bahwa kondisi ini makin diperparah oleh minimnya pengetahuan tentang nutrisi dan olahraga yang berujung pada praktik atau aplikasi yang juga salah.
”Yang perlu dipahami, semua bahan makanan, yaitu protein, karbohidrat, dan lemak akan diubah menjadi gula. Dengan bantuan siklus kimiawi dalam tubuh, gula ini akan diolah menjadi energi. Apabila pemakaian gula tersebut berlebihan, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk tumpukan lemak yang jumlahnya melampaui kebutuhan tubuh.
”Oleh sebab itu, unsur nutrisi tersebut harus berada dalam komposisi yang pas. Tidak berlebihan, dan tidak kekurangan. Sebab, tubuh hanya bisa bekerja secara maksimal saat mendapat nutrisi yang cukup,” lanjut dokter yang berpraktik di klinik Slim+Health Sports Theraphy itu.
Makanan yang berlebihan akan diubah menjadi gula, dan memicu keluarnya hormon insulin. Semakin banyak kandungan gula, makan semakin besar insulin yang dibutuhkan. Sehingga terjadi hiperinsulinisme, tandanya terlihat dari lingkaran gelap yang muncul di leher. ”Mereka inilah calon penderita diabetes melitus,” beber Dr. Michael.
Masalah menjadi makin parah pada mereka yang jarang berolahraga. Sebab, sensitivitas otot dalam merespons insulin menjadi rendah, sehingga butuh produksi insulin yang lebih banyak. Sebaliknya, jika Anda terbiasa berolahraga, maka respons otot terhadap insulin akan membaik. Sehingga, penggunaan insulin akan lebih efisien. Selain itu tubuh akan lebih mudah untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Oleh sebab itu, disarankan agar olah raga berlangsung menimal 30 menit. Mulailah dengan latihan paling ringan, seperti jalan cepat. Lalu berkomitmenlah untuk melakukannya secara rutin, dengan durasi dan frekwensi yang cukup. Dengan demikian, nilai kesehatan dan kualitas hidup Anda meningkat. ”Sebab, orang yang berolah raga punya rasa percaya diri dan lebih terpacu untuk menghadapi tantangan,” ujar Dr. Michael.
Olahraga akan memacu kerja jantung, sehingga lebih banyak memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk ke paru-paru. Di sinilah darah kotor dibersihkan oleh paru-paru yang akan memisahkan karbon dioksida dari oksigen. ”Karbondioksidanya dibuang, sementara oksigennya diambil untuk diedarkan ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Asupan oksigen yang cukup ini akan membuat tubuh terasa lebih segar dan konsentrasi kita bertambah,” lanjutnya. Dengan demikian, tak ada lagi rasa malas yang menggelayuti!
Aliri Badan Dengan ”Listrik”!
Tubuh kita sangat membutuhkan makanan mentah, bukan sintetis. Sebab, di dalam sayuran atau buah-buahan mentah terdapat kandungan 'listrik' yang tidak terdapat dalam makanan olahan. Ingin bukti? Aliran listrik dari makanan mentah ini bisa diukur dan dibuktikan melalui alat zinc copper anode yang dihubungkan dengan jam listrik.
Menurut pengukuran alat tersebut, sebutir pisang bisa menghidupkan jam selama 2 minggu, tapi lemon bisa membuat jam bekerja hingga 6 bulan! Tidak heran jika meminum segelas lemon tea segar di pagi hari bisa membuat badan sangat fresh! Bukan karena vitaminnya, tetapi muatan listrik (elektrolit) yang ada dalam lemonlah yang membangunkan sel-sel tubuh kita. Sehingga kita akan terus segar dan bersemangat! (f)