- Kombinasi rebusan: ubi, pisang, kacang rebus. Saran: minumnya jangan teh manis.
- Gado-gado Jakarta dengan lontong/ketupat/nasi. Saran: lengkapi dengan protein, sebisa mungkin yang tidak digoreng.
- Nasi pecel. Saran: jangan lupakan protein, seperti telur rebus, dan pilih lauk nabati terutama yang tidak digoreng seperti tahu dan tempe bacem.
- Lontong sayur Medan. Saran: tanpa rendang daging, cukup dengan telur saja supaya tidak terlalu banyak makanan hewani
- Sega lengko khas Cirebon. Saran: nasi + sayuran + lauk nabati + sedikit saja lauk hewani bila perlu.
- Nasi warteg. Saran: nasi + tumisan aneka sayuran (sebaiknya beberapa macam) + lauk nabati. Pilih yang tidak digoreng, seperti tahu tempe bumbu Bali.
- Gudangan/urapan (sebagian sayuran atau bahkan seluruhnya boleh mentah). Saran: tambahkan telur rebus.
- Buah-buahan segar. Saran: boleh ditambahkan plain yogurt agar lebih mengenyangkan dan lebih tahan lama kenyang.
- Arem-arem. Saran: pilih yang berisi ayam, oncom, daging.
- Bubur ayam Cina. Saran: hindari cakue dan kerupuk.
- Soto ayam. Saran: jika sudah memakai nasi, tidak perlu lagi suun atau bihun dan kerupuk. Tambahkan telur rebus utuh dan suwiran ayam sebagai protein.
- Bubur Manado. Saran: perlu tambahan protein, seperti suwiran ikan cakalang.
- Ketan, karena merangsang asam lambung, terutama berisiko membuat lambung perih bagi pengidap gangguan maag
- Makanan manis pekat/dominan, seperti bubur kacang hijau, bubur sumsum, kue lapis, donat salut gula/cokelat. Menurut Wied, makanan terlalu manis akan melambungkan kadar gula darah, tetapi seketika akan membuatnya merosot kembali, sehingga tingkat kelaparan kita justru lebih hebat daripada sebelum makan. Akibatnya, tubuh kita akan ‘nagih’ makan lagi (craving).