Sex & Relationship
Pandangan Berbeda Mengenai Ibu Bekerja

20 Jan 2015

Sejak memiliki anak, suami meminta Anda untuk berhenti kerja dan sepenuhnya merawat bayi kami. Suami berpendapat bahwa seorang ibu seharusnya lebih mementingkan perkembangan anaknya ketimbang mencari nafkah. Sejauh ini memang suami bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga lebih dari cukup. Tetapi, menjadi wanita tak seharusnya hidup berkutat dengan urusan domestik, termasuk mengurus anak di rumah. Kita juga ingin bisa memaksimalkan potensi dengan berkarya di luar rumah juga. Bagaimana cara mengubah persepsi suami?


Menurut psikolog Monty Satiadarma, Anda harus mengubah persepsi yang tidak benar bahwa wanita yang hanya mengurus urusan domestik dan anak di rumah dianggap  pekerjaan yang kurang layak. Perkembangan anak amat bergantung pada kelekatan anak secara emosional dengan orang tuanya, terutama dengan ibu.

Jika anak Anda masih terlalu kecil untuk ditinggalkan dan Anda lebih mementingkan karier di luar rumah, amat besar kemungkinan perkembangan emosionalnya di kemudian hari mengalami gangguan. Hubungan emosional anak dengan Anda menjadi senjang. Boleh jadi ia tercukupi secara finansial, tetapi merasa telantar secara emosional. Rasa ditelantarkan akan menimbulkan potensi gangguan psikologis dalam perkembangannya di kemudian hari.
Advertisement

Tanggung jawab ibu membesarkan, mendidik, menumbuh-kembangkan anak merupakan tanggung jawab besar dan mulia. Mengurus urusan domestik di rumah bukanlah pekerjaan ringan. Persepsi dulu beranggapan bahwa bekerja di rumah mirip dengan pengangguran, dan konsep bekerja lebih dikaitkan dengan bekerja di luar rumah. Tetapi, di banyak negara maju, apalagi dengan fasilitas internet  saat ini,  makin banyak orang mampu mengerjakan pekerjaan profesional dari rumah. Dari menulis artikel hingga konsultan keuangan, desainer hingga karya ilmiah, dapat dihasilkan  tanpa harus meninggalkan  rumah  tiap hari.

Mungkin Anda sendiri rindu bersosialisasi. Bergabunglah dengan komunitas sosial yang terkait dengan kegiatan tumbuh-kembang anak, misalnya pendidikan anak usia dini. Berbagilah dengan para ibu lain dalam  memberikan dukungan program tumbuh-kembang anak. Kenali anak Anda sebaik mungkin melalui observasi proses perkembangannya dari waktu ke waktu. Anda tentu akan dapat merasakan manfaat yang besar di kemudian hari. (f)




 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?