Opera yang diangkat dari cerpen Seno Gumira Ajidarma ini menceritakan pengorbanan seorang ibu dalam untuk mencari anaknya. Cerita tragis ini nantinya dikemas dengan perpaduan musik klasik. “Ini merupakan opera yang jarang ditemukan karena hanya menampilkan seorang tokoh”, ungkap Ananda Sukarlan
Opera ini menjadi istimewa karena ditampilkan oleh pianis Ananda Sukarlan, Soprano Aning Katamsih dan fluet asal Inggris Elizabeth Ashford. Tak hanya bernyanyi, Aning Katamsih juga akan berakting sekaligus berdeklamasi selama opera berlangsung.
Adalah Mitra Seni Indonesia (MSI), sebuah perkumpulan nirlaba non politik yang merupakan wadah para peduli, pemerhati, pelaku, dan pencinta seni yang menjadi penggagas opera ini. Lewat “Opera ibu” MSI ingin lebih memperkenalkan musik klasik ke masyarakat. “Tidak semua masyarakat minat terhadap musik klasik, salah satu tujuan acara ini adalah semoga masyarakat setelah melihat opera ini jadi bisa lebih mencintai musik klasik dan kususnya opera”, kata Poppy Hayono, selaku ketua panitia.
Nanda Irawan, ketua MSI, menambahkan bahwa bantuan yang diberikan MSI bukan hanya berupa dana tetapi juga alat bagi seniman untuk dapat terus berkarya. Paduan suara yang beranggotakan para anggota MSI turut ambil bagian dalam opera ini.
Sera Mirsa