Mentor adalah seseorang yang bisa membantu Anda menemukan dan mengembangkan potensi diri sehingga Anda bisa mencapai target atau posisi yang diharapkan dalam karier. Program mentorship lazim diterapkan oleh perusahaan-perusahaan internasional dan kini mulai banyak diaplikasikan di Indonesia.
“Mentoring adalah proses menyampaikan atau menularkan keahlian, pengetahuan, dan informasi, dari orang yang lebih berpengalaman ke orang yang belum berpengalaman,” kata Donna Turner, psikolog dan konsultan Sumber Daya Manusia. “Implementasi mentoring ini bisa dalam bentuk coaching, teaching, dan sharing,” lanjutnya lagi.
Menurutnya, mentorship biasanya diterapkan pada kondisi tertentu, misalnya perusahaan yang melakukan restrukturisasi organisasi dan ekspansi (merger). “Mentoring terjadi dalam manajemen perubahan, misalnya perubahan teknologi atau budaya perusahaan. Kondisi yang berubah membuat posisi senior perlu mendapat keahlian, pengetahuan, dan pemahaman baru. Ini merupakan adaptasi terhadap strategi bisnis baru. Namun, mentoring ini jarang dilakukan secara formal, lebih banyak informal,” kata Donna.
Menurut Donna, ada lima macam strategi dalam mentoring, yaitu:
- One on one. Ini adalah mentoring dari posisi yang lebih senior atau manajemen lebih tinggi. Mentoring jenis ini sesuai jika antara mentor dan mentee memiliki hubungan yang cocok.
- Grup. Strategi yang digunakan ketika jumlah mentor terbatas, namun mentee lebih banyak. Hal ini biasanya terjadi jika orang yang ahli di bidang tersebut tidak terlalu banyak, sementara yang belajar lebih banyak.
- Kombinasi. Gabungan cara grup dan one on one.
- Pelatihan di kelas.
- Sharing. Transfer pengetahuan juga bisa didapat dari sesama kolega. Perlu disadari, masing-masing orang memiliki kekuatan dan potensi yang berbeda-beda. Tidak ada salahnya jika tiap orang diberi kesempatan untuk ‘mempresentasikan’ sisi kekuatan masing-masing di hadapan kolega lainnya.
Untuk penerapan strategi-strategi itu, tergantung pada tuntutan dan kondisi, termasuk juga budaya perusahaan, karakter, serta keterbukaan mentee terhadap masukan. Proses transfer keahlian dan pengetahuan dalam mentoring ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan cara mengajari melalui peragaan, pengenalan pemahaman secara perlahan, pendampingan, terjun langsung, ataupun diskusi. “Kini juga ada jenis mentoring yang lain, yaitu melalui forum,” tambah Donna.
Ada tiga hal yang menentukan keberhasilan mentorship, yaitu mentor yang jelas memiliki kualifikasi yang baik di bidangnya, permulaan dan akhir yang jelas, serta target yang jelas. Intinya adalah kejelasan dalam semua hal agar mentee tidak mengalami kebingungan. Bahkan, dalam mentorship secara formal, terutama jika dilakukan untuk ketentuan kompetensi, perlu dibuat sebuah catatan agar proses mentoring makin terarah, transparan, dan terukur. (f)