Trending Topic
Indonesian Legal Wood

11 Jan 2016


Beralih pada jenis kayu alternatif dapat membantu mengurangi tingginya permintaan pasar akan jenis-jenis kayu konvensional, seperti jati, merbau, bangkirai, ulin, dan beberapa lainnya. Secara tidak langsung hal ini akan mengurangi kecenderungan pihak-pihak pencari untung untuk melakukan penebangan ilegal.  Selain mulai mengoptimalkan beragam jenis kayu alternatif, ada baiknya kita sebagai konsumen mulai sadar untuk menggunakan produk-produk yang hanya menggunakan kayu legal. Salah satu caranya adalah dengan mengutamakan produk berbahan kayu yang telah memiliki label Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dari program Indonesian Legal Wood.

Indonesian Legal Wood adalah  program Departemen Kehutanan untuk memastikan kejelasan sumber bahan baku kayu yang digunakan oleh industri agar program pelestarian hutan industri dan hutan lindung dapat berjalan dengan semestinya. Untuk mendapatkan label SVLK, sebuah produk harus memenuhi persyaratan yang menunjukkan legalitas dari bahan baku kayu tersebut.

Advertisement
Salah satu  produk lokal yang turut mendukung program ini adalah Lampu Runa. Lewat produk-produknya yang kerap menggunakan kayu, Balsa, Noro Ardanto, dan Intan Pradina selaku pemilik produk tersebut ingin memperlihatkan bahwa sebuah produk dengan bahan baku yang jelas asal-usulnya (legal) akan terjamin kualitasnya. Karena itulah,  ‘legal wood makes good design’  turut menjadi prinsip Intan bersama Indonesian Legal Wood.

“Sebagai salah satu ambassador dari Indonesian Legal Wood, kami sadar akan pentingnya menjaga sumber bahan baku agar dapat terus terbarukan. Selain untuk menjaga lingkungan hidup, ini juga untuk menjamin tersedianya bahan baku kayu hingga jauh ke masa datang,” jelas Intan. (f)




 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?