Menurut Ajeng Raviando, Psikolog dari Teman Hati Konseling, sering kali, ketika pernikahan menginjak usia 5 tahun ke atas, pasangan terjebak dalam rutinitas. Mereka sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Ditambah dengan kehadiran anak-anak yang tak kalah menyita waktu dan perhatian.
Bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin bisa mengurangi kedekatan emosi dengan pasangan. Diakui atau tidak, dalam kehidupan pernikahan, kerap terjadi dinamika emosi di antara pasangan.
Seiring waktu, rasa cinta suami-istri akan berubah. Kondisi jenuh ini, biasanya diatasi dengan liburan bersama keluarga. Sayangnya, banyak pasangan lupa untuk menciptakan romantisisme berdua setelah menikah. Padahal, liburan berdua atau bulan madu kedua untuk pasangan yang telah lama menikah sangat disarankan untuk membangun kembali cinta mereka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan bulan madu kedua ini. Pertama, liburan ini harus tanpa anak. Memang, lingkungan seperti orang tua, mertua, atau teman, bisa jadi menilai Anda egoistis. Namun ingat, tiga atau tujuh hari Anda meluangkan waktu untuk bulan madu akan sangat berharga untuk melanggengkan hubungan Anda selamanya. Hal ini akan jauh lebih baik daripada terjebak di rutinitas yang berpotensi meluruhkan cinta Anda berdua.
Kedua, pilih jenis liburan yang Anda berdua sama-sama bisa menikmatinya. Jika suami tidak menyukai pantai, Anda tidak perlu memaksa. Jangan sampai liburan ini malah membuat Anda bertengkar dengan suami.
Ketiga, jangan gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki hubungan yang sedang kacau. Sebaiknya selesaikan masalah terlebih dulu, baru Anda memutuskan untuk liburan bersama. (DARIA RANI GUMULYA)