Career
CSR Bukan Hanya Kegiatan Amal

15 Jun 2011

Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Maknanya pun kini lebih luas, bukan sekadar bagi-bagi sembako menjelang Lebaran, atau memberikan bantuan kesehatan bagi korban banjir.

Timotheus Lesmana, konsultan CSR yang juga Head of Corporate Sustainability PT Sinar Mas, mengatakan, CSR adalah bagaimana sebuah perusahaan mengelola dampak dari keputusan maupun aktivitasnya. “Dulu sebuah perusahaan melakukan kegiatan membagi sembako pada masyarakat sekitar agar keberadaannya tidak diganggu. Tapi, CSR sekarang berusaha agar kegiatan yang mereka jalankan berdampak bagi keberlanjutan perusahaan dan masyarakat,” jelas lulusan Magister CSR ini. Karena itu, kegiatan CSR harus masuk dalam anggaran perusahaan karena termasuk dalam investasi sosial.

John Elkington dalam buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), mengemas CSR dalam tiga fokus yang ia sebut 3P. Perusahaan masa kini tidak hanya memburu keuntungan semata (Profit). Tapi juga kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (Planet) dan kesejahteraan masyarakat (People).

Advertisement
Hal inilah yang disadari oleh perusahaan multinasional, PT Unilever Indonesia (UI). “Karena perusahaan kami bergerak di bidang personal hygiene dan well being, maka komitmen kami jelas, yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tapi, kami melihat CSR bukan semata kegiatan community development. Prinsip CSR sudah mulai kami jalankan sejak dari mencari bahan baku, mengolah di pabrik, mendistribusikan ke seluruh penjuru Indonesia, hingga pada tahap berhubungan dengan konsumen,” papar General Manager Unilever Indonesia Foundation, Sinta Kaniawati.

Di fokus lingkungan (Planet), UI mengupayakan inisiatif untuk mengurangi dampak negatif lingkungan. Caranya dengan mengajarkan petani cara menanam ramah lingkungan. Lalu, setelah produk jadi, misi perusahaan jalan terus, dengan memberikan edukasi terhadap konsumen (People) tentang hidup bersih. “Kami punya program cuci tangan untuk produk sabun dan program sikat gigi dua kali sehari untuk produk pasta gigi,” ujar Sinta. (f)





 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?