Health & Diet
Bukan Nyeri Biasa

11 Dec 2013


“Tulang belakang adalah salah satu bagian paling vital dalam pergerakan tubuh manusia. Karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang belakang,” ungkap dr. Wendy Hendrika, spesialis ortopedi dan traumatologi dari RSU Universitas Kristen Indonesia. Tulang belakang memang memegang peran penting. Dialah yang menopang berat badan sehingga Anda bisa tegak berdiri.
   
Tulang belakang, menurut dr. Wendy, terdiri dari tulang leher (cervical), bagian punggung (thoracal), dan pinggang. Struktur tulang belakang itu dapat digerakkan membungkuk, memutar, hingga menyangga beban. Sehingga, bila ada pergeseran abnormal atau gangguan sekecil apa pun di bagian tulang belakang, akan menimbulkan rasa nyeri saat digerakkan.

Rasa nyeri tulang belakang tersebut, menurut dr. Wendy, terbagi dua: akut dan kronis. Keluhan nyeri tulang belakang akut biasanya terjadi selama kurang dari 6 minggu dan biasanya disebabkan oleh faktor mekanis. Sedangkan nyeri tulang belakang kronis biasanya berlangsung lebih dari 6 minggu, dan tak disadari penyebab awalnya.
Keluhan nyeri tulang belakang karena faktor mekanis biasanya berhubungan dengan kebiasaan dan sikap tubuh yang buruk serta stres. Sementara faktor nonmekanis yang bisa menyebabkan nyeri kronis disebabkan oleh banyak hal, misalnya penyakit serius seperti tumor, infeksi, dan cedera tulang belakang.
Advertisement

“Nyeri tulang belakang kronis sering terjadi pada wanita usia 35-55 tahun. Di usia ini, pengikat antartulang di sepanjang tulang belakang sudah melemah dan bergeser,” ujar dr. Wendy.
Kondisi ini sering menyebabkan saraf-saraf yang berada pada tulang belakang mengalami tekanan sehingga disebut-sebut sebagai saraf terjepit. Saat saraf yang berada di sepanjang tulang belakang mengalami gangguan,  tak hanya memicu rasa nyeri tapi juga dapat menyebabkan mati rasa pada tubuh bagian bawah terutama kaki. “Bahkan, bila jepitan sarafnya sampai  berat, bisa menimbulkan kelumpuhan,” tambah dr. Wendy.

 Tak hanya pada tulang belakang, gangguan pada organ dalam seperti pankreas, lambung, ginjal, dan rahim wanita  juga bisa memicu keluhan nyeri tulang belakang yang sifatnya kronis. Sayangnya, wanita  memiliki kecenderungan mengalami gangguan tulang belakang lebih sering daripada pria. Salah satu penyebabnya adalah tulang wanita yang cenderung lebih tipis ketimbang pria, karena memiliki kandungan mineral tulang (KMT) yang mulai menurun pasca menopause. Ditambah lagi dengan kebiasaan yang sering kali tak disadari wanita, seperti mengenakan sepatu hak tinggi dalam waktu lama, malas melakukan aktivitas fisik, duduk dalam posisi membungkuk, atau  mengangkat beban terlalu berat. Semua itu memberi beban dan tekanan besar pada tulang belakang.(RIZKA AZIZAH)





 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?