Mungkin, banyak dari kita yang langsung jatuh hati dan timbul rasa sayang kepada hewan berbulu kemerahan dan bertangan panjang yang hampir punah ini.
Sungguh takjub melihat salah satu jenis hewan paling cerdas dalam kelompok primata. Tahun 2008, studi yang dilakukan di Leipzig Zoo, Jerman, menunjukkan, orang utan adalah spesies pertama non-manusia yang bisa melakukan hitungan timbal balik.
Herry Purnomo, dari Center for International Forestry Research (CIFOR) Indonesia, mengatakan, orang utan adalah spesies yang terdekat dengan manusia secara anatomi dan genetika. “Ada semacam spirit, bila orang utan –kerabat kita-- itu musnah, manusia pun bisa terancam musnah,” terangnya.
Anton Nurcahyo, Program Manager BOSF Nyaru Menteng, melansir berdasarkan survei tahun 2004, terdapat sekitar 30.0000 di Kalimantan. " Kedengarannya memang cukup tinggi, namun angka ini cukup menurun."
Orang utan terdiri dari dua subspesies, yaitu Pongo pygmaeus (orang utan Kalimantan) dan Pongo abelii (orang utan Sumatra). Keduanya mirip, namun tubuh orang utan Kalimantan relatif lebih besar. Umumnya, orang utan berbulu cokelat kemerahan, memiliki lengan panjang dan kuat, kaki pendek, dan tidak berekor. Pejantan orang utan Kalimantan memiliki benjolan dan jaringan lemak di kedua sisi wajah yang berkembang di masa dewasa.
PRIMARITA S. SMITA