HOUSE OF THE UNSILENCED
(Rumah Kami yang Tidak Bungkam)
Enam belas seniman, penulis, dan penampil, bersama para penyintas kekerasan seksual dengan berbagai latar belakang dan pengalaman, berkarya bersama demi pemberdayaan. Kekerasan seksual terjadi setiap hari di mana-mana, tetapi sering kita tidak mau melihat atau mengakuinya.
Dapatkah seni dan sastra menjadi medium untuk para penyintas untuk membuka mata kita? Seperti apa kehidupan dan perjuangan penyintas hingga sanggup memecah kebungkaman, mencari keadilan, dan mencapai pemulihan? Apa yang dicapai dan dikorbankan ketika bercerita? Apa artinya mengubah trauma menjadi seni? Bagaimana seni mengubah cara mereka memandang diri dan dunia? Dan masih banyak lagi nuansa yang muncul dari eksplorasi dalam ajang seni ini.
SENIMAN
Bisik-bisik Kembang Goyang
Dewi Candraningrum
Dyantini Adeline
Eliza Vitri Handayani
Farul Piliang
Molly Crabapple
Naomi Srikandi
Ningrum Syaukat
Rani Pramesti
Ratu Saraswati
Salima Hakim
Yacko
PENGAJAR LOKAKARYA
Randu Rini
Tarlen Handayani
Margaret Rose Agusta
Eliza Vitri Handayani
Ario Kiswinar Teguh
Ningrum Syaukat
PENGGAGAS DAN PENGARAH ACARA
Eliza Vitri Handayani
KURATOR
Ika Vantiani
PEMBUKAAN
Rabu, 15 Agustus 2018
17:00-20:00
Galeri Cemara 6, Jalan HOS Cokroaminoto no.9-11
Menteng, Jakarta
PAMERAN
Rabu, 15 Agustus – Minggu, 2 September 2018
tutup 17, 20, 27, dan 28 Agustus
Sabtu, 18 Agustus
13:00 Art therapy
16:00 Diskusi
18:30 Peluncuran film “Chinese Whispers”
Sabtu, 25 Agustus
13:00 Bystander intervention workshop
16:00 Diskusi
18:30 Release single baru Yacko “FYBV”
Minggu, 26 Agustus
16:00 Performance art
Sabtu, 1 September
10:00 Self-care body movements class
13:00 Artists’ Talk
16:00 Performance art
18:30 Closing event: open mic and theater
Acara terbuka untuk umum dan bebas biaya. (f)
Topic
#houseoftheunsilensed, #kekerasanseksual