Trending Topic
Mencari Bentuk Pendidikan (Kejuruan) yang Menjawab Tantangan Zaman

10 Mar 2023


Menteri Nadiem Makariem dalam pembukaan Unite for Education Sustainability Forum ke-12 oleh PermataHati CSR. 


Di tengah minimnya perempuan di dunia teknologi, ada sosok bernama Hastu Wijayasri, perempuan, berusia 20-an, kreator aplikasi bernama Sukacare. Aplikasi ini merupakan wadah interaktif para mahasiswa disabilitas, khususnya penyandang tunanetra, untuk memperoleh materi kuliah lebih mudah. Hastu sendiri penyandang disabilitas tuna rungu dan tunawicara. Hastu yang pernah mendapat beasiswa dari Google untuk belajar di San Fransisco, kini bekerja di Pertamina. Hastu merupakan salah pembicara dalam event Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 yang diselenggarakan oleh PermataBank sebagai salah satu program dari PermataHati CSR. 

Kegiatan UFE ini sudah secara konsisten berjalan sejak 2011. Di era paskapandemi, PermataBank kembali menggelar ajang CSR tahunan UFE Sustainability Forum dan kali ini berlangsung secara offline, tanggal 7 Maret 2023 di Gandaria City Hall Jakarta. Mengusung tema “The Future of Vocational Education and Inclusivity”, acara ini menampilkan 16 pembicara inspiratif dalam 3 sesi conference dan 6 sesi masterclass.  

Direktur Utama Bank Permata Meliza M Rusli, dalam sambutannya mengatakan, forum semacam ini merupakan ajang untuk bisa saling belajar, berkolaborasi, serta saling berbagi dari para pembicara hebat yang membawa rekam jejak baik untuk memajukan kualitas pendidikan dan menciptakan kesetaraan di Indonesia. 


Dok.PermataBank


Tema “The Future of Vocational Education and Inclusivity” ini dipilih karena vokasi dianggap mampu menggerakkan dan menguatkan ekonomi nasional serta regional. Di sisi lain, isu inklusivitas juga sangat ditekankan untuk memberikan warna keragaman di segala bidang kehidupan. Inklusivitas mencakup upaya mendorong keterlibatan kaum perempuan, generasi muda, dan disabilitas, dalam upaya mewujudkan percepatan di berbagai sektor. 

Dalam kesempatan ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dalam sambutannya menyampaikan optimismenya pada generasi muda. “Saya baru menyadari banyak anak muda dengan idealisme tinggi yang akan mengubah gerbong Indonesia dalam waktu 10-20 tahun. Kita sudah semakin dekat dengan momentum Indonesia emas 2045. Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya momentum tersebut. Indonesia akan jadi kekuatan besar ekonomi dunia,” ujarnya. Nadiem menambahkan, di dunia pendidikan, telah banyak perubahan yang coba dilakukan, salah satunya, menguatkan kolaborasi antara industri dengan dunia pendidikan. 
 


Panel 1 Inspirasi Pemberdayaan Perempuan Indonesia kolaborasi Permata Hati dan Femina Media. Dok. Permata 


Dari sisi inklusivitas, forum ini menyoroti juga krusialnya peran perempuan dalam mewujudkan percepatan pembangunan di berbagai sektor. Turut hadir dalam panel pertama, empat pemimpin perempuan di pekerjaan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering dan Mathemathics) yang selama ini dipandang dunia maskulin. Mereka antara lain, Silvia Halim, Direktur Konstruksi MRT Jakarta yang kini menjabat sebagai Deputi Bidang Sarana & Prasarana IKN; Dewi Nur Aisyah, Senior Epidemiologist and Infectious Disease Informatics Expert yang bekerja di Kemenkes RI; Ayu Purwarianti, Ketua Pusat Kajian AI di ITB; dan Meliza M Rusli, Direktur Utama PermataBank.

Panel bertajuk ‘Inspirasi Pemberdayaan Perempuan di Indonesia’ ini membahas berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dalam bidang kerja yang masih didominasi pria. Panel yang dimoderasi oleh Petty S. Fatimah, Chief Community Officer Femina, ini menggarisbawahi, kehadiran perempuan di dunia profesi STEM bukan semata kuantitas karena harus memenuhi keragaman, tetapi ada kebutuhan-kebutuhan perempuan yang bisa terakomodasi karena ada perempuan yang turut membuat kebijakan dan menciptakan solusi. 


Hoshizora, salah satu NGO di bidang pendidikan asal Yogyakarta. Dok. PermataBank


Advertisement
Selain sesi conference dan masterclass, UFE Sustainability Forum menyempurnakan programnya dengan menghadirkan Collaboration Stage dan Community Expo. Pada Collaboration Stage, UFE memberikan kesempatan kepada komunitas untuk dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi serta mendorong komunitas untuk berkolaborasi. Di sisi lain, Community Expo menjadi tempat bagi lebih dari 20 wirausaha sosial, komunitas, dan mitra untuk mempromosikan atau memperlihatkan program, produk, dan layanan mereka secara langsung kepada para peserta forum. 

Dua panel lain dalam UFE Sustainability Forum 2023, antara lain, diskusi tentang Pendidikan Vokasi untuk Pencapaian Transformasi Ekonomi, yang menghadirkan Dr Ir Kiki Yuliati, M.Sc, Dirjen Vokasi Kemendikbud Ristek, Uuf Brajawidagda, S.T, M.T, PhD, Plt. Direktur Mitras DUDI Kemendikbud Ristek/ Direktur Polibatam; Timmy Theopelus, Direktur Program Pendidikan Axioo Class Program. 

Juga, diskusi tentang Perempuan di Bidang STEM, yang menghadirkan pembicara seperti Hastu WijayasriEva Rahmi Kasim (Kepala Balai Besar Pendidikan & Pelatihan Kesejahteraan Sosial), dan Premana W. Permadi, Astronom.  


Sesi Masterclass menghadirkan pembicara dari berbagai profesi. Dok. Permata

Selain panel, sesi masterclass tak kalah serunya, menghadirkan Najla Bisyir, founder Bittersweet by Najla; Jenny Tjoa, Founder Inspiration Factory Foundation; Risa Maharani, Desainer Berbakat Alumni SMK; Sakdiyah Ma'ruf, Komika; Aditya Rikidaniel, Founder Klobility; Dan Dr. Rose Mini, M.Psi, Psikolog.

Kembali ke topik ‘The Future of Vocational Education and Inclusivity’, kata kunci yang menyatukan antara pendidikan kejuruan, perempuan, dan disabilitas ada di ‘kolaborasi’. Semua mimpi akan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang mengedepankan pendidikan berkualitas dan kesetaraan itu bisa diwujudkan jika ada kolaborasi. Untuk itu, forum ini juga diadakan sebagai tempat kolaborasi, dengan menggandeng komunitas binaan PermataHati CSR di bidang pendidikan, pemberdayaan disabilitas, crowdsourcing untuk krisis kemanusiaan, fintech untuk UKM, dan pemberdayaan. Komunitas tersebut antara lain Fazztrack, Kopi Tuli, Precious One, Kita Setara Indonesia, Inspiration Factory Foundation, Nara Kreatif, Red Nose Foundation, PiBo, DARE Foundation, SMK, dan Hoshizora Foundation. 

Sampai jumpa di UFE Sustainability Forum tahun depan! (f) 

Penulis: Ficky Yusrini (Kontributor-Jakarta)


Baca Juga: 
Dukung Disabilitas Akibat Autoimun Lewat Peluncuran Buku Suara Hati
Kerja Sosial dan Kebangkitan Anak Muda
Nadiem: Bahasa Indonesia Lebih Layak menjadi Bahasa Resmi ASEAN




Topic

#pendidikan, #internationalwomensday, #iwd2023, #permata, #stem, #vokasi, #pendidikanvokasi

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?