Foto-foto: Shutterstock
Wanita Arab Saudi Boleh Menyetir dan Nonton Sepakbola
Arab Saudi yang terkenal dengan aturannya yang sangat konservatif, kini menerapkan kebijakan baru yang menguntungkan wanita. Salah satunya adalah diangkatnya larangan menyetir bagi wanita pada September 2017 lalu, yang telah berlaku beberapa dekade.
Aturan baru ini sontak membuat ratusan ribu wanita mendaftar untuk mendapatkan SIM, terutama di Riyadh dan Jeddah sebagai kota bisnis di Arab Saudi. Dan 24 Juni menjadi hari bersejarah karena 10 wanita akhirnya resmi memiliki SIM. Diperkirakan, 3 juta wanita akan memiliki SIM pada tahun 2020.
Untuk bisa mendapatkan hak ini, bukan perjalanan yang mudah. Selama bertahun-tahun, para aktivis kesetaraan gender dan hak asasi manusia tak lelah menuntut pencabutan kebijakan-kebijakan yang bias gender itu.
Keputusan Raja Salman untuk mencabut kebijakan-kebijakan yang bias gender tersebut diyakini banyak pihak juga didorong oleh pengaruh kuat Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang memiliki rancangan Saudi Arabis’s Vision 2030. Wakil Perdana Menteri Pertama Arab Saudi ini dikenal sebagai seorang reformis, kerap mendukung kesetaraan gender dan transformasi ekonomi yang membuat banyak masyarakatnya memiliki pemikiran terbuka.
Sejak awal tahun 2018, wanita Arab Saudi juga boleh menonton pertandingan olahraga sepakbola. Selanjutnya, wanita di Arab Saudi boleh ikut dalam militer dan bisa menuntut jika mengalami pelecehan seksual.
Bagaimana kemajuan yang dialami wanita di Pakistan dan Amerika Serikat? Baca halaman berikut.
Topic
#genderequality, #kesetaraangender