Foto: dok. BNPB
“Saya akrab dengan majalah Femina sejak SMP. Waktu itu ibu saya pelanggan setia Femina, bahkan beliau membuat bundle majalah Femina setiap beberapa bulan. Sehingga edisi yang dikumpulkannya dengan lengkap setiap tahun terkumpul rapi,” kenangnya dalam sesi Live Twitter @feminamagazine bertajuk Tanya Doni Monardo, Kepala BNPB : New Normal, Apa Saja yang Kita Wajib Tahu.
Kini ia masih sibuk menjalani tugasnya sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Dedikasinya dalam menjalankan tugas, membuat pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini rela menginap di kantor demi bisa fokus menangani krisis COVID-19.
Menurutnya kerjasama tim gugus tugas yang kompak sangat penting dalam menghadapi berbagai kendala dan kekurangan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Tapi kami hanya menginap di kantor pada hari kerja. Di hari libur, sekarang kami bisa tinggal di rumah,” katanya.
Lulusan Akademi Militer tahun 1985 tersebut sangat senang memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga karena rasa rindunya dapat terobati. Di samping itu, pria pecinta tumbuhan ini juga bisa kembali mengurus tanaman yang ia tinggalkan di hari libur.
Masih segar dalam ingatan saat pria yang biasanya mengenakan seragam BNPB ini tiba-tiba tampil dengan pakaian dinas harian (PDH) TNI pada 27 April lalu. PDH berwarna hijau lengkap dengan pangkat dan aneka brevet di dada yang dikenakan saat memimpin rapat di Graha BNPB tersebut ramai dibicarakan orang.
Rupanya seragam tersebut dikenakan Doni atas saran rekan-rekannya untuk menunjukkan identitas militer yang berdisiplin sehingga dapat memberi semangat pada masyarakat.
“Jadi sebenarnya saya memberikan pemahaman pada masyarakat Indonesia bahwa apabila kita ingin terbebas dari COVID-19 atau menghindari agar tak terpapar, kuncinya ada 3, yaitu disiplin, disiplin, dan disiplin,” terangnya.
Doni percaya jika bangsa Indonesia mau menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, maka kemungkinan transmisi penularan COVID-19 dapat berkurang sekitar 80 hingga 90 persen.
Ia berharap Kedisiplinan tak hanya dijadikan budaya militer namun juga budaya nasional.
“Kalau kita bisa lakukan kedisiplinan individu secara kolektif maka kita akan jadi bangsa lebih maju dengan risiko penularan COVID-19 yang kecil,” ucap Doni.(f)
BACA JUGA:
Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi COVID-19
Pola Konsumsi Masyarakat Berubah Pasca Pandemi COVID-19, Ini yang Perlu Diperhatikan UMKM
Peran Wanita dalam Adaptasi Kebiasaan Baru yang Aman dan Produktif
Topic
#DoniMonardo, #covid19, #corona