Trending Topic
Calon First Lady DKI Jakarta: Fery Farhati Mempersiapkan Generasi Penerus Bersama Anies Baswedan

24 Mar 2017


Foto: Adelli Arifin; Pengarah gaya : Gabriella Pangemanan

Full time Mom, Parent Educator Specialist, Happily Married to Anies Baswedan. Bless with 4 wonderful children. Begitulah Fery Farhati mendefinisikan dirinya di halaman curriculum vitae pribadinya. Istri Anies Baswedan ini memilih menyibukkan diri mempersiapkan generasi penerus bangsa lewat pendidikan pengasuhan bagi para orang tua. Seperti suaminya, sarjana psikologi lulusan Universitas Gadjah Mada yang meraih gelar Master of Science di bidang Applied Family & Child Study dari Northern Illinois University, di Amerika Serikat, ini percaya bahwa keluarga adalah landasan masa depan bangsa. Di unit terkecil dari masyarakat inilah Fery ikut mendukung visi sang suami.

Mengapa keluarga menjadi perhatian utama?
Sejak sebelum Mas Anies mencalonkan diri, dalam keseharian saya banyak bersosialisasi dengan warga masyarakat, terutama kaum ibu, misalnya melalui pengajian. Dari kegiatan ini, saya menangkap banyaknya masalah parenting. Relasi harmoni antara orang tua dan anak sangat langka. Belum ada kesadaran pada orang tua bahwa cara mereka mendidik, memperlakukan anak, dan kehadiran mereka dalam kehidupan anak berpengaruh pada masa depan anak-anak mereka. Ini sangat penting, sebab pada akhirnya berpengaruh signifikan juga pada masa depan bangsa.
 
Seperti apa kualitas parenting yang bisa menyelamatkan bangsa?
Tiap generasi Indonesia harusnya tumbuh dan besar dalam keluarga dengan orang tua yang memiliki nilai atau kualitas, seperti cinta, visi, religi, dan hadir bagi anak-anak mereka. Bagaimana seorang ibu menaruh wajah penuh cinta di benak anaknya. Wajah inilah yang akan menjauhkan anak dari segala godaan negatif di lingkup pergaulan. Sebagai orang tua visioner, mereka tidak hanya fokus pada kesalahan anak, sebaliknya mengubah pengalaman ini menjadi proses pembelajaran anak.

Orang tua harus menjadi contoh hidup yang bisa diteladani oleh anak. Menanamkan nilai-nilai religi, melalui ibadah bersama dalam keluarga tidak hanya membekali dengan keimanan, tapi juga membangun kesatuan hati di antara anggota keluarga. Orang tua juga harus hadir dalam kehidupan anak, dan selalu ada saat dibutuhkan oleh anak. Di lingkungan keluarga seperti inilah lahir generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas.
 
Apa rencana Ibu ke depan?
Mengikuti semboyan Mas Anies dalam kampanyenya, yaitu ‘Bahagia Kotanya, Bahagia Warganya’, sempat terpikir ide membangun Rumah Bahagia, semacam pusat kegiatan bagi para perempuan. Namun, sesuai dengan bidang keahlian saya di dunia edukasi parenting, saya akan fokus pada bagaimana menyiapkan ibu-ibu dengan putra-putri usia PAUD untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak mereka. Sehingga, di ulang tahun Indonesia yang ke-100, generasi Indonesia tumbuh menjadi generasi yang mumpuni. Tentang peran ex officio lainnya, seperti sebagai ketua Dekranasda, saya akan berbagi peran dengan Mpok Nur (sapaan akrab Nur Asia, istri Sandiaga Uno, pasangan Anies Baswedan di pilkada DKI – Red.).

Bersama Komunitas Rumah Pencerahan, kami membuat parenting kit. Modul panduan parenting yang telah dilengkapi dengan materi presentasi power point dan video ini nantinya akan disebarluaskan. Sehingga,  tiap orang yang peduli terhadap pendidikan bisa mengajarkannya di lingkungan masing-masing. Kami juga telah membuat papan permainan tentang parenting. Sambil menunggu anak-anak mereka selesai sekolah, ibu-ibu PAUD ini bisa mengisi waktu mereka untuk bermain sembari belajar. Intinya, jika memang saya diberi amanah, I try to do my best.
 
Perubahan terbesar sejak kampanye pilkada?
Lebih kepada perubahan jadwal sehari-hari selama masa kampanye. Tetapi, saya meminta pada tim untuk mengatur waktu dari pagi hingga sore hari saja, yaitu selama keempat anak saya berada di sekolah. Maksimal, pukul 3 sore selesai. Sehingga, ketika anak-anak pulang, saya, ibunya, sudah ada di rumah. Sebab, tiap hari selalu ada acara, mulai dari bertemu warga, mengikuti acara majelis taklim, dan banyak lagi lainnya.
 
Apakah suami ikut mempersiapkan Ibu?
Di tengah kesibukan Mas Anies yang luar biasa, fokus perhatian saya lebih ke keluarga. Dia itu orang publik, yang sebagian hidupnya untuk masyarakat. Saya harus rela. Saya ingat betul, saat menikah, saya dipanggil nenek Mas Anies, yang adalah tokoh perempuan aktif. Beliau berkata, “Keluarga kita adalah keluarga yang hidupnya untuk masyarakat. Kemungkinan Anies akan seperti itu. Fery siap atau tidak?” Jadi, sejak awal menikah, mental saya sudah disiapkan. Anak-anak pun sudah bisa menyikapi dengan santai. Paling si sulung sempat menyeletuk, “Here we go again…. Mulai lagi, deh.” Kalau tadinya tidak di kabinet, mulai santai, sekarang Mas Anies masuk ke ajang pilkada. Meski tak paham komplikasi di balik semua ini, mereka bisa menerima kondisi ini dan suportif.
 
Bagaimana cara Ibu dan suami berbagi peran?
Sejak masih kuliah di Amerika, kami adalah tim solid. Kami berbagi peran di urusan rumah tangga. Kalau Mas Anies mengambil tugas mencuci pakaian, bagian saya adalah memasak dan beres-beres rumah. Saat itu saya masih bisa menyambi bekerja sebagai asisten guru di tempat kuliah saya di Northern Illinois University. Begitu tiba di Jakarta dan Mas Anies mulai berkiprah di masyarakat, saya tidak bisa menuntut hal yang sama. Kami sepakat untuk tidak mengorbankan keluarga. Sejak saat itu saya memilih menjadi full time mom sembari memberdayakan wanita di lingkungan sekitar melalui Komunitas Pencerah Nusantara.
 
Masa-masa terberat mendampingi Anies di karier politik?
Paling berat saat menghadapi cercaan media sosial. Dalam keluarga, kami selalu mengajarkan nilai saling menghormati dan menghargai. Sehingga, ketika ada serangan-serangan dari orang lain yang memperlakukan Mas Anies seperti itu, saya agak… (ucapan Fery menggantung). Walau sebagai istri hati saya sudah panas, Mas Anies tetap tenang. “Jalani saja Fer, kalau memang kita tidak salah, kenapa mesti bingung? If you trust me, kita jalani bareng. Be tough,” pesan Mas Anies kepada saya.
Advertisement
 
Apa peran media sosial dalam masa kampanye?
Baru pada momen pilkada ini saya mulai aktif di Instagram dan Facebook. Sementara itu, akun Twitter lebih saya fungsikan untuk mengikuti perkembangan berita. Meskipun tidak sedikit komentar negatif beredar di Twitter,  saya tidak mau terpancing. Tiap men-tweet, saya selalu bernada positif. Jika ada yang menyerang, lebih baik saya diam dan tidak merespons. Sahabat berbeda pilihan? Tidak masalah. Kemarin saya sempat posting foto bersama lima sahabat saya. Soal pilkada, pilihan mereka macam-macam. Tapi, persahabatan kami tetap terjaga, relaks saja, tidak ada unfriend atau unfollow.
 
Mengapa warga Jakarta harus memilih Anies Baswedan?
Saya tahu Mas Anies orang yang genuine ingin mengubah Kota Jakarta menjadi lebih baik. Saya tahu dia punya program yang bagus. Rasanya ingin semua itu terlaksana. Bagaimana ia ingin membuat Jakarta menjadi kota edukasi, bagaimana para CEO papan atas mau kembali mengajar ke SD di kelas Inspirasi. Keinginannya, menghubungkan kaum the have and the have not, agar bersama-sama mewujudkan masa depan yang lebih baik. Saya ingin Mas Anies menang, karena dia tahu betul apa yang akan dia kerjakan.

Komitmen Pasangan Cagub No 3 Anies Baswedan & Sandiaga Uno untuk Perempuan dan Anak-Anak:
-Menolak dan menghentikan reklamasi pantai yang terbukti menyengsarakan wanita dan masyarakat pada umumnya.
-Penanganan dan mencegah human trafficking dan mereka yang terpaksa menjadi pekerja seks komersial yang pada praktiknya menindas wanita.
-Menghukum pelaku kekerasan terhadap wanita. Memfasilitasi dan membuka akses serta sumber daya bagi pendampingan korban kekerasan.
-Menciptakan Jakarta yang aman tak hanya di kota, tapi juga di jalan, rumah, dan tempat kerja. Rasa aman itu juga berarti tidak takut rumahnya digusur.
-Jaminan fasilitas bisnis berbasis rumah tangga, wanita diajak untuk menjadi pelaku bisnis yang aktif. Untuk itu, nanti akan ada fasilitas pendidikan bisnis yang memberi fasilitas pinjaman.
-Pendidikan kesehatan, salah satunya tentang pentingnya ASI. (f)


 
Busana Fery Farhati: @kursein.karzai
Tata Rias Fery Farhati: Tania Ladezma (0815 9696941)


Baca juga:
Wajib Baca! Tulisan Anies Baswedan tentang Peran Ibu, Keluarga dan Kemerdekaan
Calon First Lady DKI Jakarta: Annisa Pohan Percaya Terhadap Kemampuan Agus Harimurti Yudhoyono
Calon First Lady DKI Jakarta: Veronica Tan Memilih Bekerja di Balik Layar untuk Mendampingi Basuki Tjahaja Purnama

 

 
Nuri Fajriati, Naomi Jayalaksana




Topic

#pilkada

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?