Dok. Instagram @ina_badminton
Momen mendebarkan terjadi saat partai ketiga, Indonesia menurunkan tunggal kedua, Jonatan Christie untuk menghadapi Li Shi Feng. Unggul pada set pertama, 21-14, pada set kedua Jojo sempat tertinggal jauh 3-11. Bangkit mengejar ketertinggalannya hingga skor 18-19, Jojo harus menyerahkan set kedua pada Li Shi Feng dengan skor 18-21. Memasuk interval di set ketiga, Jojo tertinggal 9-11 dan berhasil menyamakan skor 13-13. Setelahnya Jojo terus melaju meninggalkan Li Shi Feng dan berakhir dengan gagalnya pengembalian Li Shi Feng menerima smash dari Jojo, yang berarti kemenangan untuk Indonesia melalui Jonatan Christie. Sontak para pemain putra dan pelatih lari menghampiri Jojo dan melakukan selebrasi di lapangan. Momen haru juga mereka rasakan karena penantian panjang itu akhirnya usai.
Namun ada yang berbeda pada saat penyerahan medali. Bendera Indonesia tidak diperlihatkan karena adanya hukuman dari World Anti-Doping Agency (WADA) atau Badan Anti-Doping Dunia kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) yang dijatuhkan beberapa waktu lalu. WADA menyatakan Indonesia tidak mematuhi prosedur antidoping sehingga tidak memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, ataupun internasional selama masa penangguhan. Bendera Indonesia diganti dengan bendera berlogo Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), namun hal ini tidak mengurangi kekhusukan tim Indonesia saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Aarhus, Denmark.
Keberhasilan ini merupakan pencapaian ke-14 bagi tim beregu putra Indonesia di ajang perebutan Piala Thomas. Indonesia berhasil meraih piala Thomas pada tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002. Pencapaian saat ini sangat membanggakan. Pada akhir seremoni penyerahan medali, Presiden BWF (Badminton World Federation), Poul-Erik Høyer Larsen menyerahkan bendera BWF kepada Khun Ying Patama Leeswadtrakul, ketua Badminton Association of Thailand. Thailand akan menjadi tuan rumah pelaksanaan kejuaraan Piala Thomas dan Uber tahun 2022. Kita doakan Indonesia bisa tetap mempertahakan Piala Thomas dan menyandingkannya dengan Piala Uber. Tetap Percaya, Tetap Indonesia!
Baca juga:
Tim Bulutangkis Indonesia Siap Berjuang di Ajang Thomas dan Uber Cup, 9-17 Oktober 2021 di Denmark
Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Gemakan Indonesia Raya Pertama di Tokyo
Hebat! 10 Sejarah Bulutangkis Tercipta di Olimpiade Tokyo 2020
Bennita Luisa
Topic
#Indonesia, #ThomasCup, #TetapPercaya, #TetapIndonesia