Foto: Dok. Pribadi
Untuk mencuri perhatian, dibutuhkan strategi mengemas karya dengan keunikan. Terlepas itu baik atau buruk. Sebab, di dunia digital, sesuatu yang kita nilai buruk pun kadang-kadang malah menjadi viral dan fenomenal. “Akan lebih baik bila seseorang mengkreasikan karyanya, misalnya berkolaborasi, meng-cover lagu orang, atau memainkan alat-alat musik seperti piano atau gitar,” ujar Adib.
Kualitas karya didukung dengan strategi yang benar, salah satunya dengan memanfaatkan semua saluran digital seperti media sosial, maka seseorang akan sukses. Contohnya, lagu berjudul Dia yang dipopulerkan oleh Anjie, musikus yang sejak awal setia lewat jalur musik konvensional. Sejak dipublikasikan di YouTube pada 25 April 2016 lalu hingga pertengahan Januari 2017, lagu itu sudah ditonton 43,3 juta kali. Lagu tersebut bisa mendapat perhatian karena Anjie mengatur strategi dengan maksimal. Memanfaatkan semua akun media sosial yang dia miliki, seperti Twitter, Instagram, Facebook, bahkan Path.
Berkarya lewat YouTube juga sangat menjanjikan. Namun, pendapatan terbesar para musikus saat ini berasal dari penampilan di panggung dan dari brand yang menempel pada mereka. Bila konsisten menghasilkan karya, maka otomatis mereka akan selalu berada di pasaran. YouTube hanyalah sebuah media untuk bisa dikenal orang.
“Tidak mungkin seorang terkungkung terus di lingkungan YouTube. Seiring dengan terkenalnya dia, pasti akan mendapat tawaran seperti tampil di televisi atau menyanyi on air di radio,” ungkapnya.
1/ YouTuber harus peka terhadap tren, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Selain itu, harus sadar bahwa saat ini kolaborasi sangat penting. Kolaborasi bisa dengan melibatkan komunitas, teman sesama musikus atau YouTuber, atau dengan orang yang berprofesi atau latar belakang tertentu,
2/ Menguatkan personal branding. Tujuannya, agar citra mereka baik, sehingga mereka akan ditunggu-tunggu oleh followers. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan, baik kecil, menengah, maupun besar akan berbondong-bondong mendekati untuk membantu mengampanyekan brand mereka.
3/ Konsisten dengan menghasilkan karya sebanyak-banyaknya, sebab sangat mudah untuk mendistribusikannya. “Saat ini semuanya serba mudah. Bahkan, untuk mengurus hak cipta pun tidak sulit. Apalagi ada Badan Ekonomi Kreatif RI yang selalu siap membantu para pekerja kreatif,” tutupnya. (f)
Baca juga:
Begini Trik Nadya Rafika dan Kaye & Kyla untuk Menembus Industri Musik Indonesia
5 Iklan Paling Menarik Perhatian di YouTube
Video Dat $tick Ditonton 21 Juta Kali di YouTube, Ini 6 Fakta Brian Imanuel a.k.a Rich Chigga yang Mempopulerkannya
Topic
#YouTube