Travel
Sumur Gumuling, Sudut Paling Instagramable di Taman Sari

8 Sep 2019


Pasiraman Umbul Binangun dengan tiga kolam cantik. Foto: Dok.femina


Belakangan, nama lokasi destinasi wisata yang terletak di Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, ini makin dikenal, bahkan jadi incaran pelancong yang ingin membuat foto-foto yang instagramable. Sejak menjadi lokasi foto hunting, situs bersejarah ini nyaris tak pernah sepi pengunjung.

Berjarak 500 meter barat daya Keraton, Taman Sari didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758. Bangunan yang juga sering disebut Istana Air ini merupakan lambang kejayaan Raja Mataram. Taman Sari dahulu merupakan kebun istana Keraton Yogyakarta sekaligus kolam pemandian bagi sultan dan keluarganya, yang luasnya mencapai lebih dari 10 hektare. Taman Sari berarti ‘taman yang indah’.

Di masa lalu para raja dan keluarganya memasuki Taman Sari melalui Gedhong Gapura Hageng, gerbang masuk utama yang berbentuk gapura. Gerbang ini berhiaskan relief burung dan bunga yang menunjukkan tahun selesainya pembangunan, yaitu tahun 1691 Jawa atau 1765 Masehi.

Di balik gapura terdapat tangga menuju ke pelataran atau ruang terbuka yang ada di atas gapura. Dahulu dari pelataran ini dapat dilihat pemandangan bawah gapura berupa danau buatan dan taman yang indah. Sayangnya, sekarang jejak danau buatan ini sama sekali tak terlihat. Tergantikan oleh permukiman padat penduduk.

Pasiraman Umbul Binangun adalah salah satu area Taman Sari yang banyak menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Dikelilingi oleh tembok yang tinggi, Pasiraman Umbul Binangun merupakan kompleks pemandian bagi raja, para istri, dan putri raja. Di dalamnya terdapat tiga buah kolam yang dikelilingi pot-pot tanaman besar. Kolam ini dinamakan Umbul Panguras (kolam untuk raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para istri raja), dan Umbul Kawitan (kolam untuk para putri raja).
 

Foto: Dok.femina

Selain digunakan sebagai tempat rekreasi raja dan keluarganya. Taman Sari juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan religius. Ini terlihat dari keberadaan Sumur Gumuling, yang merupakan masjid bawah tanah.

Untuk sampai ke tempat ini, kita harus keluar dari kompleks Pasiraman Umbul Binangun dan menembus permukiman penduduk yang padat. Bangunan berlantai dua ini dapat dimasuki melalui terowongan bawah air.

Arsitekturnya unik. Di bagian tengah bangunan yang terbuka terdapat empat buah tangga naik yang bertemu di bagian tengah. Dari pertemuan keempat tangga tersebut  terdapat satu tangga lagi yang menuju lantai dua.

Di bawah pertemuan empat tangga terdapat kolam kecil yang konon dahulu digunakan sebagai tempat berwudu. Karena keunikannya, pertemuan keempat tangga ini jadi tempat favorit wisatawan untuk berfoto. Di hari libur, kita harus menunggu agak lama untuk bisa berfoto di sudut  paling instagrammable dari Sumur Gumuling ini.
Advertisement

Ada lagi tempat menarik di Taman Sari yang berupa puing-puing bangunan kuno. Namanya Pulo Kenanga. Dahulu, Pulo Kenanga merupakan pulau buatan yang berada di tengah danau. Di pulau buatan tersebut dibangun gedung berlantai dua, Gedhong Kenongo, yang kini hanya berupa puing bangunan yang ramai dipadati wisatawan untuk berfoto.

Gedhong Kenongo berfungsi sebagai tempat beristirahat dan mengadakan pergelaran seni. Dari anjungan tertingginya dapat dilihat Keraton Yogyakarta dan pemandangan di sekitarnya.

Taman Sari memperlihatkan sisa-sisa kemegahan Kesultanan Yogyakarta pada masa lalu. Arsitektur dan reliefnya sangat menawan hati. Objek wisata yang jangan sampai terlewat, jika mengunjungi Yogyakarta. (f)
 

 
 
BACA JUGA:
Mengagumi Batik Larangan Di Keraton Yogyakarta
Cicipi Gurihnya Mangut Lele Di Yogyakarta
Selasa Wagen, Daya Tarik Baru Jalan Malioboro
 
 
 
 
 
 
 
 


Topic

#tamansari, #tamanair, #wisatayogyakarta, #yogyakarta, #tamansariyogyakarta, #keratonyogyakarta, #femina47

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?