Dok: Unsplash @Chris_jolly
Sebagai langkah pertama dan palings ederhana adalah memastikan apakah Anda membutuhkan properti yang menawarkan fasilitas non-smoking room. Terutama jika Anda memiliki asma, residu tembakau yang melekat dan asap yang tertinggal di dalam kamar, bisa menyebabkan sesak napas.
Ada ‘rahasia’ yang diungkapkan oleh cardiothoracic surgeon Dr. Mehmet Oz, M.D. yang diambil dari situs doctoroz.com. Menurutnya, ada hal yang tidak banyak orang tahu. Beberapa hotel ‘nakal’ kerap kali tidak mengganti alas seprai setelah digunakan oleh tamu sebelumnya! Karenanya, ia menyarankan untuk melakukan pengecekan dulu sebelum naik ke tempat tidur yang terlihat nyaman itu.
“Perhatikan seprainya, apakah ada helai rambut, noda, atau serangga,” sarannya. “Jika benar ada bukti bahwa tempat tidur tersebut seperti belum dibersihkan, sebaiknya minta ganti kamar. Jangan hanya minta tempat tidurnya dibersihkan. Jika tempat tidurnya kotor, sudah bisa dipastikan kamar tersebut sudah dipakai dan area lainnya bisa saja tidak dibersihkan juga,” kata Dr. Mehmet.
“Tak ada salahnya membawa hand sanitizer ketika bepergian. Sisihkan waktu sebentar untuk membersihkan dua benda tersebut untuk mematikan kuman-kuman yang mungkin ada di sana,” imbuh Dr. Mehmet. Influenza menjadi infeksi virus yang paling cepat menular, jika ada virus tersebut di antara tombol-tombol remote control tersebut.
Bagi yang alergi (debu, udara dingin atau lembab), harus memastikan kondisi kamar tidak lembap. Temperatur AC juga sebaiknya bisa disetel agar tidak terlalu dingin. Mintalah kepada pemilik properti untuk mengatur suhu ruang sesuai yang Anda inginkan, jika AC yang digunakan merupakan AC sentral. Jika suhu terlalu dingin, maka Anda akan sulit tidur dan bukan tidak mungkin bisa terkena influenza. (f)
Selain Pesawat, Traveler Indonesia juga Mencari Tiket Bus dan Kereta via Online
10 Rahasia Penerbangan Yang Jarang Diketahui
Pilihan Menginap Keluarga di Kuta Selatan
Topic
#travel, #hotel, #kesehatan