Travel
Dubai, dari Belanja sampai Memeluk Penguin

16 Apr 2016


Foto: Fotosearch

Meski menjadi negara federasi United Arab Emirates (UAE) dengan populasi terbanyak, ternyata jumlah penduduk asli negeri kaya minyak ini masih lebih sedikit dari jumlah para pendatang yang kebanyakan berasal negara-negara di kawasan Asia, Eropa, hingga Amerika. Tak heran jika Dubai pun mendapat julukan melting pot Timur Tengah. Selain itu, kemahiran menghadirkan hal-hal yang spektakuler dan unik juga menjadi daya tarik Dubai kini. Atas undangan Dubai Tourism Board, femina menjejakkan kaki ke sana.
 
Pagi di Atas Awan
Setelah melewati penerbangan selama 8 jam dari Jakarta menuju Dubai, saya terbangun pukul 4 pagi di kamar hotel. Jetleg masih merundung, tapi rasanya saya tak sabar untuk segera menjelajah kota yang dulu dikenal sebagai kota nelayan ini. Menempati kamar yang terletak di lantai 40, saya disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. Bermandi sinar lembut mentari di ufuk timur, gedung-gedung tinggi muncul dari balik awan. Sontak membuat napas saya sedikit tertarik, seakan kota ini memang berada di atas awan. Berkunjung ke Dubai di waktu yang tepat, seperti awal bulan Januari ini, saya bisa menikmati fenomena tersebut. Unik karena fenomena seperti ini hanya terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu saat peralihan iklim dari dingin ke panas (Januari) atau dari panas ke dingin (September). Inilah cara yang sempurna untuk memulai hari di Dubai.

Foto: IA 

Surga Belanja
Dubai surganya belanja di kawasan Timur Tengah. Saya pun menyempatkan diri untuk berkunjung ke Dubai Mall, pusat perbelanjaan terbesar. Dubai Mall menjadi salah satu ‘rumah’ untuk acara Dubai Shopping Festival yang berlangsung selama satu bulan penuh, dari awal Januari hingga 1 Februari  tiap tahunnya. Ada sekitar 1.200 gerai merek ternama yang menggelar pesta diskon. Di sini, pengoleksi sepatu tak boleh melewatkan yang satu ini, Level Shoe Distric, area toko sepatu yang luasnya mencapai 900 m2.  Ada lebih dari 30 label sepatu keluaran desainer ternama berjajar di rak-raknya, mulai dari sepatu kasual hingga yang extravaganza. Dijamin, sulit meninggalkan area ini.

Advertisement
Gerai dengan papan nama The Cobbler menarik perhatian saya. Di antara area lainnya yang tampak feminin, The Cobbler tampak kontras karena terlihat sangat maskulin. Pandangan saya pun tertuju pada sebuah jendela dengan seorang pria di baliknya, yang tengah memperbaiki sepatu. Ternyata, distrik ini tak hanya menjual sepatu, tapi juga ada gerai khusus reparasi sepatu. Jajaran sepatu yang telah direparasi diletakkan di atas meja billiard, sementara semir dan wax untuk memoles sepatu agar tampil lebih bersinar tertata rapi di rak-rak kayu. Tempat duduk dan sofa sengaja disiapkan untuk mereka yang menunggu sepatunya diperbaiki.

Tidak hanya Level Shoe District yang memanjakan shopaholic, papan tanda discount up to 75% ada di hampir semua toko. Saat inilah masyarakat Timur Tengah, Eropa, bahkan Afrika datang untuk membeli kebutuhan fashion mereka. Tak sedikit juga yang memborong gila-gilaan untuk dijual kembali di negara asalnya.

Saat tengah asyik window shopping di tengah hiruk pikuk orang yang berbelanja, terdengar suara azan yang menunjukkan waktu salat bagi umat Islam. Walau tidak membuat semua orang berhenti beraktivitas, kumandang azan seakan membuat pengunjung melambatkan tempo aktivitas mereka. 

 
Foto: IA

Memeluk Penguin di Tengah Gurun
Iklim gurun yang sangat panas tak menjadi halangan bagi Dubai untuk menghadirkan salju di tengah kota. Ski Dubai adalah bentuk nyatanya. Berada dalam Mall of Emirates, suhu udaranya mencapai -4oC. Masyarakat Dubai dan Asia lainnya yang tak mengenal salju di daerah asalnya, bisa bermain salju di sini.
Masuk ke dalam arena seluas 2,25 hektare ini, kita serasa berada di ski resort di Eropa. Wahana ski pemacu adrenalin dibuat layaknya lereng pegunungan salju lengkap dengan ski lift-nya. Saya mencoba memicu adrenalin di wahana Snow Bullet. Seperti  flying fox, tubuh kita akan diikat menggelantung melewati seutas tali di arena yang sedingin kulkas ini. Sedangkan slide, menjadi favorit keluarga dengan anak karena tidak berbahaya. Di sini, kita juga bisa belajar ski.
Ski dubai juga menjadi rumah bagi puluhan penguin. Di sini, masyarakat umum bisa bersentuhan langsung dengan burung perenang ini, cukup dengan menambah sebesar 175 AED (Rp640.000). Saya beruntung bisa memeluk salah satu penguin bernama Jumeirah. (f)



Topic

#WisataDubai

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?