Foto: Dok. Instagram Sebastian Gunawan
3 Pesan Sebastian Gunawan untuk Para Perancang Muda
1. Punya kemauan dan Impian
Busana adalah karya kreatif yang selain soal-soal teknis juga membutuhkan imajinasi dari berbagai inspirasi dan ide secara terus menerus. “Saya biasanya kalau harusnya membuat 50 baju untuk 1 koleksi, bisa siapkan 70-80 baju. Awalnya dari 50 sketsa tapi dalam pengerjaannya bisa kita kembangkan dan olah lagi mejadi berbaga opsi,” ungkap Sebastian membocorkan proses kerjanya.
Bagi seorang desainer yang mempunyai jam terbang tinggi, konsistensi berkarya dan berimajinasi bisa menghasilkan sebuah ciri khas atau signature yang terbaca oleh konsumen dan menjadi nilai jual. Dalam jangka Panjang, signature menjadi elemen branding yang penting bagi label yang dimilikinya.
2. Harus berani
Berkarya selama 29 tahun secara konsisten pasti tidak mudah. Lihat saja jadwal kerja rutinnya saat ini. Sebastian melansir 2 koleksi besar setiap tahun diluar peragaan untuk koleksi siap pakai, pengantin, dan memenuhi berbagai pesanan khusus dari pelanggan.
Pergelarannya pun tak hanya di Indonesia. Sebagai anggota dan pengurus Asian Couture Federation, Sebastian juga memenuhi undangan untuk peragaan busana di luar Indonesia. Dengan ACF misalnya melakukan presentasi karya di China, Paris, dan negara lainnya. Dan jangan dilupakan, di balik setiap busana seperti karyanya juga ada riset dan pemikiran yang Panjang untuk mematangkan konsep.
3. Perkuat Penampilan & Penjualan Secara Digital
Hal ini bukan tanpa alasan, berb agai peluang justru didapatkan melalui kanal digital ini. Seperti misalnya beberapa pengarah gaya selebritas Hollywood jadi mengamati karyanya dan menggunakannya untuk mendadani para artis Hollywood seperti Kesha di panggung Grammy atau Kelly Rowland.
Terbiasa melansir koleksi busana tahun baru imlek di awal tahun dan koleksi besar di penghujung tahun, Sebastian dengan fleksibel melansir presentasi koleksi tahun baru imleknya tahun ini dalam bentuk video. Tapi dirinya masih menggodok konsep presentasinya di penghujung tahun nanti. Apabila pandemi mereda, tak tertutup kemungkinan pergelaran tunggal akan kembali terlaksana.
“Sebenarnya, generasi muda (desainer) saat ini justru lebih besar peluangnya untuk sukses di ranah maya. Mereka lebih dulu bermain di media digital, sementara saya baru memaksimalkannya di era pandemi” tutup Sebastian yang kini sedang mempersiapkan situs resminya untuk dapat melakukan penjualan secara online. (f)
Baca Juga
5 Langkah Simpan Tas Kulit Agar Awet
Tip Beli Barang Second
Rama Dauhan Bersama Jakarta Fashion Hub: Karya Mode Yang Memerhatikan Lingkungan
Topic
#ModeFemina, #SebastianGunawan