Foto: 123RF
Terkadang Rindu Kemandirian
(Dewi Rianie Narki (32), Regional Coordinator Event Organizer, Yogyakarta)
Saya dan Dias Wisaksono Narki (35) sudah menikah selama tujuh tahun. Selama berpacaran saya sudah terbiasa dengan perilaku manis suami. Namun, tidak pernah terbayangkan bahwa ia sosok suami yang benar-benar selalu mengusahakan dirinya untuk ada di samping saya dan memperlakukan saya bak seorang ratu.
Sebelum menikah, saya terbiasa ke mana-mana sendiri, termasuk mengendarai mobil sendiri ke luar kota. Apalagi saya sempat merantau ke Jakarta dan Bandung, saya jadi terbiasa melakukan semuanya sendiri, dari masak hingga traveling.
Setelah menikah, saya seperti punya bodyguard sekaligus perawat pribadi. Hal paling sederhana, tiap pagi suami selalu menyiapkan teh panas dan sarapan sebelum ia berangkat kantor. Awalnya saya terkejut, bangun pagi sudah menemukan teh hangat dan sarapan di atas meja, saya tinggal menyantapnya saja. Lama-kelamaan saya terbiasa juga. Ia memang tidak ingin membangunkan saya pagi-pagi sekali, karena pekerjaannya sebagai SPV customer support mengharuskannya berangkat lebih pagi. Kadang-kadang, saat hari libur, saya gantian menyiapkan teh hangat dan sarapan.
Tidak hanya itu, sejak menikah, saya bisa dibilang tidak pernah lagi menyetir mobil sendirian. Suami selalu ada untuk menjadi ‘sopir’ dan mengantar saya ke mana pun. Ia tidak pernah memperbolehkan saya menyetir mobil sendiri. Menurutnya, kalau sudah ada dia dan selama dia bisa mengantarkan, ya, saya tidak perlu mengendarai mobil sendiri.
Terkadang kesal juga, saat saya ada perjalanan bisnis ke luar kota dan tidak bisa membawa kendaraan pribadi. Padahal, pekerjaan saya memerlukan mobilitas yang tinggi. Pernah suatu kali, ia tidak bisa mengantar saya pergi ke Solo. Perjalanan Yogyakarta-Solo sebenarnya hanya memakan waktu satu setengah jam saja. Bagi saya yang dulu terbiasa menyetir sendiri hingga ke luar kota, tentu bukan masalah. Tapi, suami menyarankan saya untuk naik kereta karena ia khawatir. Saya pun jadi takut untuk menyetir sendiri.
Saya pernah mengemukakan protes pada suami, salah satunya tentang cara ia menjaga saya dengan selalu ikut ke mana pun saya pergi. Jujur saja, terkadang saya rindu pergi sendiri, menyetir mobil sendiri, tanpa harus bergantung pada suami.
Saat itu suami mengungkapkan alasannya mengapa ia selalu berusaha mengantar saya. Katanya, ia hanya ingin memastikan saya selalu dalam keadaan baik-baik saja dan ia tidak khawatir. Saya pun mengerti alasannya. Saat ini, kami memang belum memiliki anak, sehingga waktu untuk berdua selalu ada.
Sebuah peristiwa lucu terjadi saat suami pergi dinas ke luar negeri selama satu minggu. Awalnya saya merasa lega karena saya pikir bisa bebas pergi ke mana pun sendirian, tanpa ada suami yang menemani. Tapi, baru satu hari saya sudah merindukan kehadirannya. Ha… ha… ha….(f)
Topic
#pernikahan