Foto: Pixabay
1/ Penis captivus hanya terjadi pada saat penetrasi. Ketika wanita mencapai orgasme, otot-otot panggul kita akan mengalami kontraksi dalam hitungan detik. Terkadang, kontraksi tersebut membuat dinding vagina menekan penis sehingga sulit bagi pria untuk mencabut penisnya.
2/ Penis captivus terjadi dalam hitungan detik! Begitu seorang wanita selesai merasakan sensasi orgasme, maka kontraksi otot-otot pada dinding vagina juga otomatis berhenti. Di sisi lain, ketika pria mencapai ejakulasi maka tekanan darah pada penis akan berkurang. Umumnya setelah ejakulasi penis tidak lagi dalam kondisi ereksi sehingga lebih mudah dicabut dari lubang vagina.
3/ Penis captivus jarang ditemukan pada manusia—justru lebih sering terjadi pada beberapa hewan, misalnya anjing. Dalam beberapa kasus, pasangan yang mengalaminya membutuhkan bantuan medis, tapi sebenarnya kondisi ini akan berlalu dalam hitungan menit, kok.
4/ Kasus penis captivus sudah tercatat pada tahun 1947 oleh Dr. Brendan Musgrave yang bekerja di Royal Isle of Wight County Hospital. Menurut suratnya, hal tersebut terjadi pada pasangan muda yang sedang menikmati bulan madu dan tidak bisa melepaskan diri satu sama lain. Pernyataan Dr. Brendan ini dikuatkan oleh dokter lain yang bertugas pada saat itu.
5/ Penis captivus adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan sebaiknya tidak perlu kita alami. Namun, ketika terjadi, Dr. Marlene Wasserman dari klinik pasangan dan terapi seks Dr. Eve menganjurkan agar kita dan pasangan memikirkan sesuatu yang membuat relaks sehingga aliran darah pada penis berkurang. Sst, bagi wanita yang ingin memiliki vagina yang sempit untuk menyenangkan pasangannya, Dr. Marlene menganjurkan para wanita untuk melatih otot panggul—tidak perlu menggunakan cairan pembersih vagina yang justru membuat Ph tidak seimbang.
Baca juga:
4 Mitos Soal Orgasme
5 Fakta Penting untuk Jaga Kesehatan Vagina
6 Fakta Penis yang (Mungkin) Disembunyikan Pria
Topic
#tipbercinta