Foto: Dok. Anthony Tandiyono
Karier Anthony makin melesat berkat keputusannya mengikuti Lomba Perancang Mode (LPM) 2017. “Ini adalah impianku sejak dulu, LPM sangat membantu melambungkan karier para desainer Indonesia. Apalagi bagi brand baru seperti Anthony Tandiyono (AT), menjadi bagian dari keluarga LPM dan femina merupakan suatu kehormatan,” jelas pria kelahiran 1 September 1988 ini, yang juga mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan memperluas network dengan mengenal sesama desainer muda yang menjadi finalis, para pengelola media, dan para mentor desainer senior.
Berhasil menjadi Pemenang III, Anthony mendapatkan kesempatan terjun langsung ke industri pakaian lewat kesempatan magang di MADEIND, Argo Apparell Group, selama tiga bulan. “Di sini saya diberi kesempatan untuk membuat mini collection MADEIND x Anthony Tandiyono. Saya belajar langsung tentang cara perusahaan fashion beroperasi. Juga cara bernegosiasi dan menciptakan sebuah koleksi kolaborasi yang tak hanya memikirkan pasar, dengan tetap mempunyai brand DNA Anthony Tandiyono di tiap potong bajunya,” katanya.
Debutnya bersama MADEIND berlangsung April lalu dengan koleksi kolaborasi yang bertema besar: Artleisure. Koleksi Anthony Tandiyono ditampilkan bersama koleksi dua desainer lainnya, Rinda Salmun dan Wilsen Willim, di Pelataran Ramayana Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
“Era digital memberikan lahan yang kompetitif untuk semua pengusaha baru. Sebagai desainer, saya harus dapat melihat peluang lebih besar dari sekadar melihat tren. Saya harus dapat melihat bagaimana produk saya menjadi sesuatu yang didambakan orang, bukan hanya sesuatu yang mereka butuhkan,” jelas Anthony. (f)
Baca Juga:
Inilah 20 Semifinalis Lomba Perancang Mode Menswear 2018
10 Tip Bagi Desainer Pemula Agar Karya Tetap Autentik
Tip Pintar Menentukan Harga Jual Produk Fashion
Topic
#lombaperancangmode, #LPM, #anthonytandiyono