Health & Diet
Meditasi, Sembuhkan Penyakit Karena Emosi

10 Oct 2018


Foto: Shutterstock

Alamanda Shantika tak menyangka, berbagai masalah kesehatan, seperti gampang flu, tubuh lemas, dan gangguan tidur seperti insomnia yang bertahun-tahun ia alami bersumber dari intensitas pekerjaan di bidang digital. Beberapa kali ia bahkan sampai harus dirawat di rumah sakit.
 
Wanita yang pernah menjabat sebagai Vice President of Technology Product Go-Jek Indonesia ini mengaku bahwa kebiasaan tidur larut malam sudah menjadi kebiasaannya sejak remaja, sejak mengenal dunia digital. “Sejak usia 14 tahun saya sudah mulai menggemari bidang teknologi digital seperti coding. Saya juga sudah bisa mencari uang sendiri untuk kebutuhan pribadi,” katanya di sela acara ALIVE, program untuk berbagi pengalaman meditasi di Yogyakarta awal Agustus 2018.
 
Kebiasaan ini makin menjadi-jadi setelah ia bekerja, “Rata-rata, saya baru bisa memejamkan mata untuk tidur pukul 5 pagi.” Kebiasaan yang menjadi sumber gangguan tidur yang amat serius.
 
Meilinda Sutanto, guru dari pusat meditasi dan penyembuhan transformational The Golden Space Indonesia, yang kemudian membantu menemukan penyebab utama gangguan tidur Alamanda, yaitu rasa khawatir. Ini diakui oleh Alamanda. Ia terlalu khawatir akan masa depan, dan dihantui oleh pengalaman masa lalu, yaitu keterpurukan ekonomi yang pernah dialami oleh keluarga karena ayahnya terkena stroke.
 
Selain itu, menurut Meilinda, ada emosi yang terus-menerus Alamanda pendam, sehingga ketika sudah dikatakan sukses secara materi, ia tetap mengalami gangguan tidur.
 
Perasaan-perasaan atau emosi yang terpendam inilah yang kemudian membawa dampak buruk bagi tubuh. Banyak orang yang menutup diri seakan baik-baik saja untuk membentengi diri dari orang lain, namun tetap menyimpan dendam atau emosi yang akhirnya menjadi ‘bibit penyakit’.
Advertisement
 
“Beragam manifestasi dari memendam emosi, seperti timbulnya jerawat, gangguan tidur, hingga munculnya penyakit kanker,” kata Meilinda.
 
Menurut Meilinda, untuk mengatasi hal itu, emosi atau perasaan yang terpendam harus diproses lewat meditasi. Seperti halnya yang dilakukan Alamanda. Gangguan tidur yang ia alami dapat diatasi setelah melakukan meditasi. “Saya langsung merasakan manfaatnya ketika mulai melakukan meditasi sejak tahun 2014,” ujarnya.
 
Pendiri sekolah coding, BINAR Academy, ini mengatakan, lewat meditasi yang selalu ia lakukan sebelum tidur, ia bisa mendengarkan pesan-pesan dari tubuhnya. Ini dibenarkan Meilinda. Selain berguna untuk memberikan waktu istirahat bagi otak, meditasi bisa menenangkan pikiran dan membuka diri untuk mendengar isi hati atau pesan dari tubuh sendiri.

Namun, meditasi harus didukung dengan tindakan nyata seperti meminta maaf atau mengampuni orang-orang yang bermasalah dengan kita yang menjadi akar masalah dari emosi yang terpendam. “Kunci keberhasilan meditasi terletak dari bagaimana menguasai pikiran disusul dengan take action,” katanya. (f)

Baca Juga:

Cegah Sakit Perut Saat Liburan
Ditularkan Lewat Gigitan Nyamuk, Inilah Kondisi Penyakit Kaki Gajah Sesuai Dengan Tingkat Stadium
Hati-Hati, Lebih dari 200 Penyakit dapat Menular melalui Makanan
 


Topic

#kesehatan, #meditasi

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?