Health & Diet
Kenali Lebih Dalam Penyakit Kanker Darah Seperti Diderita Ani Yudhoyono

1 Jun 2019

Dok: Pixabay

Kristiani Herrawati yang akrab disapa Ibu Ani Yudhoyono, istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meninggal dunia pada usia 66 tahun di Singapura pada Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu setempat setelah berjuang melawan kanker darah yang diidapnya sejak Februari 2019.

Sempat diperbolehkan keluar dari ruang perawatan isolasi di National Universitas Hospital (NUH) Singapura dan menikmati udara segar, kondisi Ibu Ani kemudian menurun pada Rabu (29/5/2019) hingga akhirnya tutup usia.

Tidak banyak orang yang mengetahui tentang kanker darah. Kebanyakan masih menganggap kanker darah sama dengan leukimia. Parkway Cancer Centre (PCC), salah satu pusat perawatan kanker swasta terkemuka dari Singapura, mengungkapkan bahwa leukemia tak sama dengan kanker darah. Kanker darah adalah sebuah terminologi dengan cakupan yang lebih luas. Sedangkan Leukemia hanya salah satu tipe kanker darah. Selain leukemia, ada dua tipe kanker darah lainnya, yaitu limfoma (kanker kelenjar getah bening) dan myeloma.

Leukemia merupakan tipe kanker darah yang mengganggu fungsi sel darah putih, akibat pertumbuhan sel darah putih abnormal yang terlalu cepat. Sementara, limfoma mempengaruhi kerja kelenjar getah bening dan sistem limfatik yang berfungsi mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh dan memproduksi sel imunitas.

Sedangkan, myeloma mempengaruhi sumsum tulang dan dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh yang memiliki sumsum tulang seperti tulang panggul dan tulang belakang.

Faktanya, kanker darah bukan penyakit genetis, yang diturunkan dari orang tua. Kanker darah bukan penyakit warisan dan tidak akan diturunkan oleh panderita ke anak-anak mereka.
Advertisement

Tidak banyak faktor risiko yang diketahui bisa mendorong seseorang menderita kanker darah. Beberapa faktor risiko yang sudah terbukti dapat memicu kanker darah adalah paparan terhadap kemoterapi, radiasi, atau zat kimia tertentu yang digunakan di industri petrokimia seperti benzena.

Rendahnya pemahaman tentang kanker darah menyebabkan pasien kerap terlambat terdeteksi penyakit ini. Padahal, beberapa gejala umum seperti demam berkepanjangan, keringat dingin di malam hari, kelelahan yang tak kunjung hilang, penurunan berat badan secara drastis yang tak direncanakan dan, dan terkadang ada pembengkakan kelenjar getah bening menjadi gejaka yang patut diwaspadai.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala tersebut. Jika hasil cek darah Anda menunjukkan ketidaknormalan, dokter akan melakukan serangkaian tes lanjutan, termasuk biopsi sumsum tulang belakang, untuk memastikan diagnosis keberadaan kanker darah.

Menurut para ahli beberapa tipe kanker darah dapat disembuhkan. Berkat berbagai terobosan dalam ilmu kedokteran, kanker darah seperti limfoma tipe Hodgkin yang dulunya mematikan kini dapat disembuhkan. Untuk kasus limfoma tipe Hodgkin, tingkat kesembuhan berkisar antara 75 persen hingga 96 persen, tergantung pada stadium mana kanker tersebut didiagnosis dan diobati.

Selain kemoterapi, transplantasi sumsum tulang belakang (stem cell) adalah salah satu perawatan yang paling efektif untuk mengobati kanker darah. Sel sumsum tulang belakang yang sehat akan diambil dari donor, dan kemudian ditanamkan pada pasien kanker darah. Pasien bisa mendapatkan sel punca dari donor yang tidak memiliki hubungan darah, atau bahkan mendapatkan sel punca hematopoetik (haemotopoietic stem cells/HSC) dari stok darah tali pusat yang tersimpan di bank darah tali pusat. (f)

Baca Juga: Kabar Duka dari Cikeas, Ibu Ani Yudhoyono Meninggal DuniaMenilik Semangat Ani Yudhoyono Melawan Kanker Darah



Faunda Liswijayanti


Topic

#kankerdarah, #kanker

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?