Belakangan ini cuaca panas tengah melanda tanah air. Suhu di beberapa wilayah suhunya bahkan mencapai hingga 36,1 derajat Celcius. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa fenomena ini terjadi karena Indonesia tengah memasuki fase musim kemarau yang ditunjukkan dengan pertumbuhan awan dan hujan yang berkurang sehingga membuat suhu yang kita rasakan menjadi cukup terik.

Cuaca panas yang menerpa ini pun ternyata juga harus diwaspadai karena bisa menjadi pemicu beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah dehidrasi. Mengutip Medical News Today, dehidrasi terjadi ketika lebih banyak air dan cairan yang keluar dari tubuh daripada yang masuk. Secara umum, sudah sewajarnya bila kandungan air di tubuh akan hilang saat kita bernapas, berkeringat, buang air kecil, dan buang air besar. Kita dapat mengisi kembali cairan yang hilang itu dengan minum. Sehingga tubuh pun dapat memindahkan air ke area yang paling membutuhkan.

Namun terkadang karena terlalu sibuk atau tak menyadari jika haus, seseorang jadi lupa untuk minum. Padahal dalam kondisi suhu udara yang panas, hilangnya cairan yang tak segera diatasi dapat membuat tubuh bermasalah dan berpotensi terkena dehidrasi. Ingat tubuh manusia sendiri terdiri dari 75 persen air, baik itu di dalam sel dan pembuluh darah. Tanpa itu, tubuh akan terganggu.

Gejala Dehidrasi

Seseorang bisa terkena dehidrasi ringan, sedang, atau parah tergantung seberapa banyak cairan yang hilang dari tubuh. Artikel di Webmd menyebutkan ada beberapa tanda jika seseorang terkena dehidrasi ringan atau sedang, di antaranya adalah haus, mulut kering atau lengket, tak banyak kencing atau kencing berwarna kuning tua, kulit kering dan dingin, sakit kepala, dan kram otot.

Sementara itu bila mengalami dehidrasi parah, tanda-tandanya meliputi tidak buang air kecil atau buang air kecil berwarna kuning pekat, detak jantung cepat, kulit sangat kering, napas cepat, mata cekung, kantuk, kurang energi, kebingungan, dan juga pada beberapa kasus seseorang dapat pingsan. Sebagian besar kejadian dehidrasi dapat dengan mudah diatasi dengan meningkatkan asupan cairan, tetapi kasus dehidrasi yang parah memerlukan bantuan medis sesegera mungkin.

Hati-hati juga sebab dehidrasi jika tidak ditangani dengan cepat, bisa menyebabkan komplikasi cukup serius mencakup:
1/ Volume darah rendah
Volume darah yang berkurang akan menghasilkan penurunan tekanan darah dan pengurangan jumlah oksigen yang mencapai jaringan. Komplikasi ini pun bisa mengancam nyawa seseorang.

2/ Kejang
Komplikasi tersebut terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit.

3/ Masalah ginjal
Bila tak ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan masalah pada ginjal, termasuk batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan akhirnya gagal ginjal.

4/ Heat injury
Suhu panas dapat menyebabkan beberapa penyakit mulai dari kram ringan hingga kelelahan akibat panas atau bahkan heat stroke.

Cara Mengatasi dan Mencegah Dehidrasi

Cara terbaik untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan mengisi kembali cairan dalam tubuh. Selain itu juga cegah dehidrasi dengan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan air tinggi seperti buah dan sayuran.

Orang yang mengalami dehidrasi sebaiknya juga menghidari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda. Termasuk juga obat-obatan yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti obat anti-diare, anti-muntah, dan obat-obatan anti-demam.

Dalam kondisi panas terik ini, kita juga harus berhati-hati ketika melakukan aktivitas di luar ruangan atau berolahraga. Terutama bagi lansia dan anak-anak yang memang paling berisiko mengalami dehidrasi. Prioritaskan dan ingatkan agar mereka mengonsumi cukup cairan. Lalu lindungi diri dari panas yang terik dengan menggunakan topi, payung, dan juga pelindung Matahari. (f) 


Baca Juga: 
5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Suhu Panas yang Terjadi di Indonesia Akhir-akhir Ini
Simak Penjelasan BMKG Soal Cuaca Panas yang Melanda Indonesia
Survei Femina: 26% Wanita Minum Air Putih Kurang Dari 4 Gelas Sehari