Foto: Pixabay
Sedentary Behavior Research Network's (SBRN) menjelaskan perilaku kurang gerak sebagai kegiatan yang mengeluarkan energi kurang dari 1,5 ekuivalen metabolik. Dalam istilah awam, gaya hidup yang tidak banyak bergerak ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik dengan periode waktu yang lama dan tidak terputus atau sebagian besar hari hanya dihabiskan untuk duduk atau berbaring.
Sedentary lifestyle bisa disebut sebagai silent killer, karena gaya hidup ini merugikan kesehatan dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan peningkatan risiko semua penyebab kematian.
Sederhananya, tubuh kita tidak bisa dibuat diam untuk waktu yang lama. Menurut Aimee Layton, PhD, seorang ahli fisiologi olahraga dari Universitas Columbia dan anggota Dewan Penasihat Kesehatan & Kebugaran Peloton, seperti dilansir dari realsimple.com, ketika seseorang duduk atau berbaring selama berjam-jam tapi tidak dalam keadaan tidur, tubuh mereka justru seperti ‘dirusak’.
Idealnya, kita hanya memiliki waktu kurang dari 60 menit untuk bermalas-malasan atau hanya diam duduk saja. Jadi sangat disarankan untuk kita bergerak untuk membuat tubuh bekerja.
“Di akhir setiap jam, targetkan gerakan selama tiga hingga enam menit. Bisa dengan berdiri saja, jalan-jalan atau lakukan sit to stand dari kursi,” ungkap Joe Holder, Pelatih Utama Nike dan konsultan kesehatan dan kebugaran. Gerakan ini akan membuat darah mengalir, setelah Anda berada dalam posisi diam yang cukup lama.
Berikut ini beberapa tanda utama Anda tidak cukup bergerak. Demi kesehatan mental dan fisik seumur hidup, inilah saatnya Anda meningkatkan kembali aktivitas fisik Anda.
Baca Selanjutnya: 1/ Anda tidak memenuhi rekomendasi kesehatan global
Faunda Liswijayanti
Topic
#gayahidup, #kesehatan