Foto: Pexels.com
Dijelaskan oleh dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A(K), ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi membuang urin dan menyaring darah. “Kalau ginjal kita tidak berfungsi sisa makan dan minum yang tidak keluar akan menjadi racun dalam tubuh karena ginjal sudah tidak bisa menyaring darah. Sehingga pasien harus melakukan cuci darah, dan untuk pasien anak-anak dengan ginjal kronis hal ini bisa berlangsung seumur hidupnya,” ujar dokter Anak di RSCM ini, disela-sela acara Kidney City Tour 2018 - Fight Kidney Disease, Cause I'm a Warrior bersama Baxter di Jakarta Aquarium (18/3).
Penyakit ginjal pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kelainan bawaan, infeksi saluran kemih yang berulang atau kompleks, sindrom nefrotik, penyakit sistemik seperti lupus dan diabetes mellitus, trauma, sumbatan urin atau refluks, serta obat-obatan.
Pada kelompok usia bayi sampai 4 tahun, kelainan bawaan merupakan penyebab utama penyakit ginjal anak. Sedangkan pada anak usia 5-14 tahun penyakit ginjal yang sering ditemukan disebabkan oleh kelainan bawaan, sindrom nefrotik, dan penyakit sistemik. Di atas 15 tahun hingga 18 tahun, kelainan yang melibatkan glomerulus adalah penyebab utama penyakit ginjal.
Untuk mendeteksi penyakit ginjal memang tidak mudah, karena tidak ada gejala awal yang terlihat. Namun, menurut dr. Cahyani penyakit ginjal pada anak bisa diobati dan memberikan peluang hidup lebih baik jika dideteksi sejak dini. Untuk itu orang tua harus melakukan 5 langkah sehat untuk cegah penyakit ginjal pada anak:
1/ Deteksi dini saat kehamilan
Sebagian kelainan bawaan ginjal dan saluran kemih dapat dideteksi sejak saat kehamilan. Penting bagi calon orang tua untuk kontrol kehamilan ke fasilitas kesehatan secara rutin dan melakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Penyakit ginjal pada anak seringkali tidak menimbulkan gejala sampai pada tahap lanjut. Gejala dan tanda yang sering dijumpai adalah gagal tumbuh, pucat, cepat lelah, bengkak, dan kelainan pada buang air kecil. Lakukan pemeriksaan secara teratur , termasuk juga pemeriksaan tekanan darah. Sejak usia 3 tahun, anaks etidaknya menjalani pemeriksaan tekanan darah 1 kali setahun. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan lebih sering apabila terdapat faktor risiko tertentu, seperti bayi prematur, bayi berat lahir rendah, bayi obesitas.
3/ Pola makan sehat
Kurangi asupan kolesterol dan garam pada makanan anak untuk menjaga tekanan darah. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar, serta rutin minum air putih.
4/ Tingkatkan aktivitas fisik
Untuk anak-anak di masa pertumbuhan, penting untuk memiliki banyak aktivitas fisik yang bsia menunjang kesehatannya. Apalagi kini gadget kerap menjauhkan anak dari aktivitas fisik, sehingga orang tua harus lebih kreatif menciptakan aktivitas fisik menarik untuk anak.
5/ Hindari pemakaian obat-obatan tanpa resep dokter
Konsumsi obat-obatan yang berlebihan apalagi jika tidak dalam pengawasan atau anjuran dokter bisamemberikan dampak yang berbahaya pada anak-anak.Jangan anggap remeh konsumsi obat ini, agar ginjal anak tidak bekerja berlebihan akibat obat-obatan yang salah atau tidak sesuai usianya. (f)
Baca Juga:
Hari Ginjal Sedunia 2017: 56% Penderita Penyakit Ginjal Berusia Produktif di Bawah 55 Tahun
Gampang Lelah Bisa Jadi Gejala Gangguan Ginjal
4 Alasan Wanita Sangat Berisiko Mengalami Gagal Ginjal
Faunda Liswijayanti
Topic
#penyakitginjal