Family
Dukung Anak Capai Cita-citanya dan Bekerja Sesuai Passion

15 Jul 2024

Sesi Berbagi Cerita Mempersiapkan Karier Remaja bersama Femina dan Institut Ibu Profesional di acara Festival Keluarga Kita 2024.
Foto: Dok. Festival Keluarga Kita
 
Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya, kecuali sekolah kehidupan, dan berlangsung seumur hidup.

Belajar soal pengasuhan anak dari buku-buku atau berbagai pelatihan memang bisa, tapi karena setiap anak adalah individu istimewa, tak ada pembelajaran yang baku.

Tak terkecuali saat orang tua merencanakan masa depan sang anak; berawal dari memilih pendidikan terbaik agar anak lebih dekat dengan cita-citanya, hingga mengarahkan anak menemukan karier terbaiknya. Namun, sudah tepatkah langkah kita mempersiapkan karier anak?

Di Festival Keluarga Kita (FKK) 2024 yang diinisiasi oleh komunitas Keluarga Kita, Femina berkesempatan berbagi bersama para orang tua dalam Seri Berbagi Cerita bertema Mempersiapkan Karier Remaja pada 6 Juli 2024 di Museum Mandiri, Jakarta. 
 
Remaja alias Gen Z juga Gen Alpha tak lagi menganggap karier di masa depan sebagai topik yang nanti-nanti saja dibicarakan. Mereka sudah mempersiapkan diri ingin jadi apa, walau mungkin belum tahu pekerjaan pastinya, serta pendidikan yang harus ditempuh untuk mencapainya.

"Anak-anak mungkin punya cita-cita ingin kuliah atau bekerja di bidang tertentu. Walaupun orang tua punya pendapat berbeda soal karier yang bagus untuk mereka, apa pun pilihan mereka, kita harus mendukungnya," ujar Zornia HarisantosoChief Brand Officer Femina, yang ikut berbagi cerita.

"Karena cita-cita jadi seseorang berbeda dengan pilihan karier; namun setidaknya orang tua tahu apa yang ingin dilakukan anak di masa depan," ujar Yurika Kusumatuti, Pelatih Pendidikan Keluarga dari Keluarga Kita, yang menjadi moderator siang itu.

Dukungan ini akan menyemangati anak, yang mungkin saja di tengah jalan berubah haluan karena lingkungan, tren, atau akhirnya menemukan passion.

Beri gambaran realitas

Cita-cita anak bisa jadi bukanlah bidang yang sesuai dengan bakat maupun potensi yang terlihat pada anak. Pengalaman ini pernah dirasakan Ika Pratidina, Direktur Bidang Kurikulum dan Pendidikan Institut Ibu Profesional, dengan salah satu anaknya. 

"Anak saya punya banyak keinginan dan kami sudah menanamkan pada anak untuk bertanggung jawab atas pilihannya. Tapi namanya anak-anak, kadang mereka juga ada 'oleng'-nya," ungkap Ika di hadapan audiens.

Advertisement
Melihat fakta anak-anak yang suka 'oleng', Ika memberikan peraturan agar anak tidak boleh berhenti dari suatu kegiatan hingga 3 atau 6 bulan setelah memutuskan ikut kursus tertentu. 

Masih menurut Ika, agar anak-anak punya keteguhan dalam menjalani aktivitasnya, orang tua juga perlu memajankan anak dengan bermacam-macam kegiatan.

"Anak juga saya ikutkan magang di tempat teman yang memiliki usaha. Ini juga bisa menjadi gambaran pilihan masa depan untuk anak dengan melihat realitas sebagai pertimbangannya," ujar Ika, sambil berpesan bahwa anak boleh memiliki pilihan karier yang berbeda dengan keunggulan atau bakatnya.

Jalan mereka masih panjang

Saat menghadapi anak yang punya cita-cita 'aneh', orang tua sebaiknya tidak buru-buru menolaknya. "Kita tidak boleh memaksakan keinginan karena pandangan kita yang berbeda dengan anak. Juga tidak perlu menakut-nakuti anak dengan faktor keuangan, kesuksesan, dan lainnya," ujar Zornia, karena sekarang banyak bidang pekerjaan yang dahulu tidak pernah ada. 

Orang tua perlu tetap berpikiran terbuka dengan pendapat dan keputusan anak soal masa depannya. Bisa jadi, apa yang diinginkan anak untuk menjadi kariernya di masa depan adalah hal yang baik untuknya. Bahkan seandainya mereka salah mengambil keputusan, adalah tugas kita sebagai orang tua untuk mendampingi dan menyemangati mereka. 

"Tugas kita sepenuh hati serta sepenuh tubuh untuk mendukung mereka dalam memilih dan menjalani karier," kata Yurika, menutup sesi berbagi cerita  ini.
 
Kegiatan seperti Festival Keluarga Kita bisa menjadi 'kursus' pengasuhan yang baik bagi para orang tua Indonesia.
Foto: Dok. Festival Keluarga Kita

FKK tahun ini pertama kali digelar offline. Membawakan tema Mencintai Sepanjang Masa, acara ini dirancang dengan berbagai kegiatan keluarga yang asyik dan bermakna, serta jadi ajang berbagi serta saling belajar pengasuhan dari para orang tua juga narasumber.

Terdiri atas banyak aktivitas mulai dari berbagi cerita, mendengarkan dongeng, bermain bersama, dan aktivitas seru lainnya sehari penuh mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WIB di area Museum Mandiri, kawasan Kota Tua, Jakarta.

Baca juga:
Anak Sulit Beradaptasi? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!
Lindungi Anak-anak dari Pelecehan, Hancurkan Fenomena Gunung Es
5 Tips Praktis Membantu Anak Ujian, Nomor 1 Orang Tua Wajib Tahu!
 

Laili Damayanti


Topic

#karieranak, #citacitaanak, #bakatanak, #mempersiapkankarieranak

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?