Foto: Ketut Subiyanto from Pexels
Lantas apa sih yang membuat anak-anak di Belanda menjadi pribadi yang bahagia dan bagaimana pula orang tua membesarkan mereka? Rina Mae Acosta, penulis buku The Happiest Kids in the World: How Dutchland Parents Help Their Kids (and Themselves) by Doing Less, menyebut ada enam rahasia mengapa itu bisa terjadi, mari ungkap satu persatu.
1/ Bayi cukup tidur
Pada tahun 2013 sebuah studi dari European Journal of Developmental Psychology meneliti perbedaan temperamen antara bayi AS dan Belanda. Peneliti menyimpulkan bayi-bayi Belanda tertawa, tersenyum, dan lebih suka dipeluk daripada bayi Amerika.
Menurut penelitian tersebut, sikap bayi Belanda yang relatif tenang ini sebagian disebabkan oleh jadwal tidur yang lebih teratur dan aktivitas dengan intensitas yang lebih rendah. Dalam hal ini orang tua Belanda menempatkan nilai pada pentingnya istirahat dan keteraturan. Bandingkan dengan orang tua Amerika yang dikenal menekankan pentingnya stimulasi, memaparkan anak-anak mereka ke berbagai macam pengalaman baru.
Bayi yang cukup istirahat memungkinkan orang tua pada akhirnya untuk beristirahat pula. Terbukti dari penelitian bahwa rata-rata orang Belanda tidur lebih banyak daripada siapa pun di dunia, total delapan jam 12 menit setiap malam.
2/ Anak menghabiskan lebih banyak waktu dengan kedua orang tuanya
Budaya kerja paruh waktu juga menjadi alasan lain mengapa semua orang jauh lebih bahagia di Belanda. Hampir setengah populasi orang dewasa Belanda bekerja paruh waktu, dengan 26,8 persen pria bekerja kurang dari 36 jam seminggu dan sebanyak 75 persen wanita bekerja paruh waktu. Ini terjadi di semua sektor, mulai dari pekerja tak terampil hingga profesional.
Para ayah juga biasanya akan memampatkan jam kerja paruh waktu mereka menjadi hanya empat hari. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendedikasikan setidaknya satu hari per minggu untuk menghabiskan waktu bersama anak. Waktu istirahat ini sering disebut sebagai 'Papadag' atau 'Hari Ayah'.
3/ Anak lebih sedikit tekanan untuk berprestasi di sekolah
Dari semua keputusan parenting yang harus kita buat, memilih sekolah tampaknya menjadi salah satu yang paling mendasar. Tetapi di Belanda, tak semua melulu mengenai IPK yang tinggi dan universitas elit. Pendidikan dipandang sebagai jalan menuju kesejahteraan dan perkembangan pribadi anak.
Ada dua jenis kualifikasi pendidikan tinggi Belanda yaitu gelar berorientasi penelitian yang ditawarkan oleh universitas dan gelar berorientasi profesi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi. Anda tidak memerlukan nilai khusus untuk masuk ke sebagian besar program, yang Anda butuhkan hanyalah lulus ujian sekolah menengah.
Ruut Veenhoven, profesor di Universitas Erasmus, Rotterdam menyebut kalau sekolah di Belanda menginvestasikan lebih banyak energi untuk motivasi daripada pencapaian. "Penelitian kami menunjukkan bahwa ketrampilan sosial berperan penting bagi kebahagiaan. Keterampilan sosial jauh lebih penting daripada IQ seseorang," katanya.
4/ Anak didorong berani mengungkapkan pendapat
Setiap orang dalam keluarga termasuk yang termuda memiliki suara. Itu mengapa bukan hal yang aneh melihat balita bernegosiasi dalam keluarga. Setelah itu orang tua pun kemudian bisa mengambil peran untuk mengajarinya bagaimana merumuskan solusi yang rasional.
Kemampuan mengungkapkan pendapat ini merupakan ketrampilan yang akan berguna ketika anak dewasa. Itu akan membantunya saat berada dalam situasi yang sulit. Meski begitu menerapkan metode semacam ini memang akan cukup melelahkan dan menguji kesabaran para orang tua tentunya. Orang tua harus memiliki aturan serta penjelasan yang dapat dipahami anak ketika anak mulai mengungkapkan pendapatnya.
5/ Kebiasaan makan bersama
Duduk di meja sebagai sebuah keluarga, terutama sebelum mulai beraktivitas, adalah rutinitas kehidupan keluarga Belanda. Anggota keluarga pun tidak akan mulai makan sampai semua orang, termasuk anak-anak ada di meja. Itu merupakan tanda hormat bahwa semua orang penting.
Menurut laporan UNICEF, sebanyak 85 persen anak-anak Belanda (antara usia 11 dan 15) yang disurvei mengatakan bahwa mereka sarapan bersama keluarga setiap hari. Sarapan tidak hanya dikaitkan dengan kinerja yang lebih baik di sekolah dan penurunan masalah perilaku, tetapi penelitian juga menemukan bahwa hal itu mendorong ikatan keluarga dan mendorong perkembangan identitas yang sehat.
6/ Anak didorong untuk bersepeda
Orang Belanda tak suka mobil. Berhubung medan yang datar dan banyak jalur sepeda, maka moda transportasi roda dua inilah yang menjadi cara paling praktis dan efisien bagi warga Belanda untuk bepergian dalam cuaca apapun itu. Saat musim dingin, suhu di Belanda rata-rata 1-4 derajat Celcius dan ada angin kencang. Namun kondisi tak nyaman bagi pengendara sepeda itu tak menyurutkan orang tua Belanda. Mereka akan mendadani anak-anaknya dengan pakaian hangat, mantel tahan air, dan sepatu bot supaya tetap bisa bersepeda.
Bersepeda dalam segala cuaca ini menjadi pengalaman yang membentuk karakter. Anak-anak bisa belajar bahwa hidup tak selalu cerah dan penuh pelangi. Mereka belajar menghadapi hujan dan belajar untuk tidak menyerah.
Nah, bagaimana apakah Anda tertarik untuk menerapkannya juga? (f)
Baca Juga:
Catat, Ini Pentingnya Ajarkan Anak untuk Mengekspresikan Emosi
Tidur Siang Bikin Anak Punya Memori Yang Bagus
Tumbuhkan Rasa Peduli dan Empati Anak Lewat 4 Cara Ini
Topic
#parenting, #membesarkananak, #anakbahagia