
Foto: Fotosearch
Elena – Semarang
Saran Irma Makarim
Anda tak perlu risau bila memang merasa belum siap menikah. Anda yang akan menjalani kehidupan tersebut. Anda berhak menentukan pilihan. Pada saat yang sama, tak ada salahnya membangun komunikasi dua arah dan terbuka dengan orang tua agar mereka dapat mendengar ungkapan perasaan Anda.
Sebenarnya, perubahan terjadi tiap saat dalam hidup kita. Seiring berjalannya waktu, tanpa Anda sadari, berbagai perubahan terjadi dalam diri dan kehidupan pribadi Anda. Hal-hal yang selama ini Anda alami membuat Anda lebih berkembang dan lebih matang. Biasanya, perkembangan ini juga diikuti dengan perubahan harapan dan kebutuhan.
Daripada mengambil sikap negatif terhadap hal-hal yang datang dalam kehidupan Anda, cobalah membuka hati dan pikiran. Beri waktu agar hubungan Anda dan pasangan berkembang lebih dalam. Perhatikan, apakah benih cinta mulai tumbuh dalam hati Anda.
Saran Monty Satiadarma
Pengalaman hidup memengaruhi persepsi individu terhadap kehidupan. Pengalaman hidup dalam keluarga disfungsional mungkin memengaruhi Anda dalam mengantisipasi kondisi serupa yang mungkin akan Anda temui kembali. Namun, hal tersebut belum tentu akan terjadi.
Respons Anda terhadap kondisi kehidupan amat menentukan apakah Anda akan mengalami kembali kondisi serupa. Jika saat ini Anda menggunakan pola pikir dan perilaku yang sama dengan masa lampau, maka peluang Anda mengalami peristiwa serupa amat mungkin terjadi. Faktor ini memberi pengaruh besar.
Tiap individu memiliki potensi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Jika Anda tidak terpaku dengan kondisi masa lampau dan menyusun masa depan dengan lebih saksama, tentu kondisinya akan berbeda. Masa lampau bisa Anda jadikan pelajaran untuk langkah perbaikan. Tetapi, jangan gunakan masa lampau sebagai landasan ketergantungan Anda dalam mengambil keputusan. (f)
Baca juga:
5 Tanda Pria Siap Menikah
4 Tipe Wanita Setelah Menjalin Hubungan
Ditinggal Kekasih Karena Mengambil Kesempatan Riset di Luar Negeri
Topic
#MasalahHubungan