
Foto: Fotosearch
Memilih jeda atau break dari pasangan bukan hal aneh dalam suatu hubungan. Apalagi kalau kita memang belum siap untuk kehilangan dia. Malah menurut Steve Ward, pakar relationship sekaligus CEO Master Matchmakers, break bukan berarti putus hubungan. “Saat break, masing-masing individu bebas mencari pengganti, asalkan tetap berkomunikasi dengan pasangannya. Ketika sudah tidak ada lagi dialog atau kontak pada saat itu baru disebut putus hubungan,” jelas Steve.
Berikut lima alasan yang bisa diterima ketika kita dan pasangan menginginkan jeda:
1/ Butuh jarak
Bisa jadi selama ini kita merasa terlalu banyak menghabiskan waktu bersama pasangan. Ke mana-mana selalu berdua sehingga kita merasa tidak produktif—bahkan justru lebih bahagia dan lebih baik tanpa dirinya. Saat menjauh untuk sementara waktu biasanya kita dapat lebih fokus pada kepuasan dan kebahagiaan pribadi.
2/ Kurang dihargai
Apa pun yang kita katakan tampaknya pasangan tidak pernah mau mendengarkan bahkan menghargai pendapat kita. Mungkin saat kita menjauh darinya, pasangan bisa berpikir ulang bagaimana cara memperlakukan kita di masa depan. Kita pun bisa memanfaatkan masa break untuk membangun rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri.
3/ Hanya rutinitas
Hubungan yang sudah berjalan lebih dari dua tahun tetap membutuhkan kejutan dan spontanitas. Kita akan merasa bosan bila menganggap menemani pasangan ke bengkel sebagai bebas. Sebaliknya, nih, pasangan pun tidak menikmati bila diseret ke sana-sini untuk mengikuti kita berbelanja di mal. Ketika break bisa jadi kita justru merindukan hal-hal sederhana yang sebenarnya kurang kita sukai dan akhirnya belajar berkompromi.
4/ Berjalan terlalu cepat
Hal ini biasanya dirasakan pasangan yang baru menjalin hubungan 3-6 bulan, tapi tahu-tahu sudah diarahkan oleh keluarga masing-masing untuk menikah. Padahal belum tentu kita benar-benar cocok bersama pasangan atau keluarga besarnya. Tujuan hubungan yang berbeda sering kali memicu pertengkaran dalam hubungan sehingga break akan jadi pilihan terbaik. Siapa tahu di tengah jalan kita dapat solusi untuk kedua belah pihak, kan?
5/ Tidak ada rasa
Belakangan perasaan kangen dan sayang kepada pasangan menguap setelah masa ‘honeymoon’ selesai. Ini hal yang wajar, kok. Justru masa break akan membuat kita mencari-cari pasangan karena kehilangan sosok yang biasanya ada di samping kita. Jeda dalam hubungan bakal jadi pengingat bahwa sebenarnya kita tidak bisa jauh dari pasangan.
Apakah Anda pernah menjalani break dalam hubungan? Share pengalaman Anda di kolom komentar, ya. (f)
Baca juga:
8 Cara Bangkit Setelah Putus Cinta
5 Syarat Break dengan Pacar
4 Cara Mengisi Masa Break dari Pacar
Topic
#putus, #break