
Foto: Fotosearch
Nggak ada alasan untuk sulit menabung. Kan, ada tabungan rencana berjangka di berbagai bank yang dapat ‘memaksa’ kita menyisihkan sebagian penghasilan. Penting, tuh, untuk mencapai impian jangka pendek kita, seperti melanjutkan pendidikan atau berlibur ke luar negeri.
Yuk, mengenal lebih jauh mengenai produk satu ini, hasil konsultasi dengan perencana keuangan Johan Suhadi, CFP.
Apa yang dimaksud dengan tabungan berjangka?
Tabungan rencana berjangka merupakan produk umum dari Bank. Namun, dikemas dalam jangka waktu tertentu agar kita dapat menyisihkan sebagian uang dengan teratur untuk mewujudkan rencana kita. Bedanya dengan tabungan reguler, tabungan rencana berjangka ini nggak dapat ditarik sesuka hati, tuh, selama masa ‘kontrak’. Pilihan jangka waktu menabung pun antara satu hingga 20 tahun.
Kelebihannya…
Untuk menarik minat nasabah pada tabungan rencana, bank memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan reguler. Jika tabungan regular memberikan bunga 1% misalnya, bunga tabungan rencana bisa mencapai 5,5% (sesuai tingkat bunga maksimal penjaminan dari pemerintah). Bisa dibilang, nih, ini merupakan kompensasi karena uang kita nggak dapat diambil selama beberapa waktu tertentu.
Nggak jarang pula beberapa bank menyertakan fasilitas lainnya berupa produk asuransi jiwa atau hadiah langsung. Jika berhadiah langsung, bunga yang ditawarkan biasanya nggak jauh beda dengan tingkat bunga tabungan reguler.
Kenapa harus bergabung?
Produk tabungan ini pas banget bagi kita yang sulit untuk menabung. Daripada gaji habis terus tiap bulannya, mendingan paksakan diri menyisihkan sebagian uang. Produk ini juga dapat dijadikan sarana untuk ‘memupuk’ dana darurat, tuh.
Kita yang punya rencana jangka pendek juga cocok mengambil produk ini. Misalnya, untuk berlibur ke Korea, biaya pendidikan S2, atau membeli gadget incaran (meski dianjurkan tidak menggunakan uang tabungan rencana berjangka ini untuk barang konsumtif yang nilainya terus turun).
Begini caranya!
Sebelum memilih jenis produk tabungan rencana di bank tertentu, ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan dulu, nih. Pertama, tentukan rencana jangka pendek kita dan uang yang dibutuhkan. Yang jelas, nih, jumlah nominal tiap bulannya bervariasi, mulai dari Rp100.000. Jadi, nggak diperlukan modal yang besar!
Kedua, bandingkan tabungan rencana di beberapa bank sekaligus. Ini bisa dilihat dari tingkat bunga yang ditawarkan, hadiah, jangka waktu, dan penalti apabila tabungan dicairkan sebelum masa menabung berakhir.
Ketiga, barulah hitung seberapa besar kemampuan mencicil kita. Lebih baik, sih, menabung dengan jumlah setoran agak besar tiap bulannya dalam jangka waktu singkat (tidak lebih dari tiga tahun). Kalau ingin menabung jangka panjang, investasi reksa dana atau saham yang nilai return-nya lebih besar—namun juga berisiko tinggi, merupakan pilihan tepat. Selamat menabung…. (f)
Topic
#tabungan