
Charles Darwin, dalam bukunya The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex, menjelaskan, untuk kelangsungan hidup manusia, pria akan lebih memilih wanita berdada ‘tumpah’ dan berpinggul lebar. Selain lebih indah dilihat, tipe wanita seperti ini akan jauh lebih mudah melahirkan dan merawat bayinya (walaupun mungkin Darwin akan menyesali teorinya ini bila ia bertemu dengan Pamela Anderson seratus tahun kemudian dengan silikonnya yang tidak sedap dipandang mata).
Agar lebih adil, setelah buku ini diterbitkan lebih dari 130 tahun lalu, bacalah buku Survival of The Prettiest karya Nancy Etcoff dan Anda akan menemukan fakta menarik. Ternyata, wanita lebih tertarik pada pria yang memiliki rahang lebar. Menurut buku tersebut, pria dengan rahang seperti itu biasanya memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Ketertarikan yang disebabkan oleh faktor biologis pun tidak berhenti sampai di sini. Belum lama ini, saya menghabiskan sepanjang waktu makan malam dengan mencuri pandang wajah seorang teman wanita yang (menurut saya) sangat simetris. Ternyata, ketertarikan saya ini dapat dijelaskan oleh Prof. Victor Johnston, psikolog dari New Mexico State University, melalui teori yang disebutnya logaritma genetis.
Sederhananya, teori ini menyebutkan bahwa secara tidak sadar manusia memilih karakter wajah dari seseorang yang dianggapnya paling menarik dan membentuknya menjadi sesuatu yang ideal. (f)