
Kulit Mengilap
Hal ini merupakan ciri kulit berminyak. Hindari menggunakan pelembap yang bertekstur creamy. Pilih jenis lotion yang ringan atau gel yang berlabel oil free dan non-comedogenic. Oleskan pada bagian yang lebih kering dari bagian lainnya. Cukup oleskan pagi hari dan ulang pada siang hari apabila Anda bekerja di ruangan ber-AC. Hindari menggunakan secara berlebihan karena akan membuat kulit makin berminyak sehingga pori-pori tersumbat.
Kulit Berjerawat
Jika Anda menggunakan pelembap dan tiba-tiba kulit berjerawat, kemungkinan pelembap yang digunakan terlalu ‘berat’. Cobalah pelembap bertekstur gel atau lotion yang agak cair. Pilih pelembap yang berlabel ‘water-based’. Itu artinya, produk tersebut berbahan dasar air. Atau gunakan yang berlabel ‘non-comedogenic’, yang berarti kecil kemungkinannya untuk menutup pori-pori.
Kulit yang Selalu Kering
Jika kulit selalu terasa kering bahkan perih, kemungkinannya pelembap yang digunakan tidak cukup mengandung air yang mengganti kadar air yang hilang dari kulit. Gunakan pelembap yang teksturnya lebih kental, seperti krim. Setelah dioles pagi hari, siang (pukul 12) dan sore (sekitar pukul 4 dan 5), Anda perlu mengoles ulang. Apalagi bila bekerja di ruangan ber-AC. Bila kekeringan tidak bisa diatasi setelah sebulan dan disertai semacam sisik dan warna kemerahan, kemungkinan ada masalah dengan kulit Anda. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengatasinya.
Kulit yang Mudah Alergi
Jika kulit menjadi kering disertai rasa panas atau bercak kemerahan, maka itu adalah salah satu tanda dari reaksi iritasi. Hal ini biasanya terjadi pada kulit sensitif. Beberapa bahan dalam pelembap dapat mengakibatkan iritasi dengan mudah. Biasanya bahan pewangi, pewarna, dan pengawet. Memilih produk khusus untuk kulit sensitif adalah langkah yang paling bijak. Tetapi, bila reaksi alergi masih timbul, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter. Biasanya, dokter akan memberikan pelembap racikan yang diformulasi khusus untuk kulit sensitif. (f)
Baca juga:
Mengenal Macam-Macam Pelembap