
“Dibutuhkan 110 tahun untuk mencicipi seluruh kuliner yang ada di kepulauan Indonesia,” tutur Maman ‘Kang Maman’ Suherman, wartawan senior yang menjadi host diskusi panel media berjudul Peluang dan Tantangan Kuliner Nusantara untuk Masuki Peta Kuliner Dunia persembahan Kecap Bango.
“Dalam relief Candi Prambanan terdapat syair berjudul Kakawin Ramayana. Dalam syair tersebut tercatat makanan rakyat pada abad ke 9 seperti pindan, lawar-lawaran, dan gulay-gulay” tutur sejarawan J.J Rizal.
Wiliam Wongso, praktisi kuliner, baru-baru ini memperkenalkan masakan Indonesia di hadapan puluhan Chef professional di Napa Valley, California. “Para chef menganggap masakan Indonesia amat misterius dan menarik,” tuturnya saat melihat antusiasme para koki menikmati arsik.
Lain halnya dengan sudut pandang Bayu Amus, food blogger Epicurina ini melihat tren masakan Indonesia dalam daftar pencarian Google di dunia maya menurun hampir 50% sejak tahun 2005 – 2014. “Banyak masakan Indonesia yang ditulis oleh food blogger, namun sedikit yang menuliskannya dalam bahasa inggris. Sehingga yang membaca artikel makanan Indonesia hanya kalangan tersendiri,” tutur Bayu.
Diperlukan usaha yang serius dan besar untuk lebih mempopulerkan masakan Indonesia. Mungkin kita bisa melihat usaha Korea Selatan menggandeng K-Pop Idol memperkenalkan masakan khas Korea ke tengah penggemarnya di luar negeri. Atau belajar dari Thailand, yang menggalakkan impor bahan pangan lokalnya.
TV
FOTO: DOK: BANGO