Foto: Freepik
Terlepas dari kemajuan yang telah dicapai secara global untuk kesetaraan gender selama beberapa dekade terakhir, kita tidak bisa menutup mata bahwa pencapaian tersebut belum merata dan cepat. Kesetaraan gender masih menjadi masalah global.
Bahkan Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa dengan kecepatan kemajuan saat ini, kita masih membutuhkan 267 tahun untuk mencapai kesetaraan gender dalam kesempatan dan partisipasi ekonomi.
Selain termarginalisasi dalam ekonomi, kita terus melihat perempuan kurang terepresentasi dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam politik dan diskursus publik.
“Hanya 12 persen pemimpin dunia, baik sebagai Kepala negara maupun Kepala pemerintahan adalah perempuan. Perempuan juga cenderung tidak dilibatkan dalam panel diskusi tingkat tinggi, dan saya sungguh berharap kita dapat mengakhiri fenomena “manel” atau diskusi publik dengan panelis yang semuanya laki-laki dalam presidensi G20 dan panel lainnya,” ungkap Jamshed M. Kazi, UN Women Indonesia Country Representative and Liaison to ASEAN, pada dialog Women 20 (W20) yang digelar secara daring dari Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Selasa (15/2/2022).
Dalam dialog bertema Freedom for Discrimination Historical Journey from Japan to Indonesia, Jamshed juga menyinggung tentang kondisi kesetaraan gender yang justru mengalami banyak kemunduran terutama di masa pandemi ini.
Akibat pandemi, Jamshed menyebutkan secara global, partisipasi kerja perempuan menurun sebanyak 4,2%, dengan lebih banyak perempuan dibanding laki-laki yang bekerja di pekerjaan rentan dan terdampak besar oleh COVID-19.
Kondisi ini juga diperburuk oleh pandemi bayangan yaitu kekerasan berbasis gender yang sering kali berarti perempuan terjebak di dalam rumah bersama pelaku Kekerasan. Banyak perempuan yang pada akhirnya juga memiliki beban ganda. Data dari 10 negara di dunia mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap perempuan meningkat sebesar 110%.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengungkapkan sejak awal pandemi COVID-19 perempuan kehilangan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar. Di Indonesia sendiri, pandemi COVID-19 menghantam perekonomian perempuan yang banyak terjun di sektor informal.
“Menurut survey BPS tahun 2020, sebanyak 2/3 pemilik UMKM penghasilannya berkurang karena pandemi COVID-19. Padahal perempuan ada hampir di seluruh UMKM di Indonesia,” kata Bintang Puspayoga.
Dengan diselenggarakannya konferensi Women 20 (W20) di Likupang ini, Bintang Puspayoga berharap agar W20 bisa mengadvokasi hak dan isu perempuan untuk masuk secara serius ke dalam agenda G20.
Chair Women W20, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan tujuan dari side event W20 ini adalah untuk menerima masukan dan mengeluarkannya sebagai strategi pembangunan yang mengedepankan kesetaraan gender.
“Kita harus berkaca dari presidensi sebelumnya dan menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan. Berikan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti agar bisa dilaksanakan,” kata Uli.
Dengan diselenggarakannya konferensi W20, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo berharap anggota yang termasuk di dalam G20 bisa mengatasi tantangan diskriminasi perempuan kedepannya.
Harapannya, rekomendasi penting dari pembahasan dalam W20, bisa masuk ke dalam deklarasi konferensi tingkat tinggi G20 dan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan bisa menjadi pembahasan tetap dalam agenda ini G20 setiap tahunnya.
Karena pemberdayaan ekonomi perempuan dan inklusi keuangan adalam kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tidak ada pemulihan ekonomi yang lengkap dan sustainable jika perempuan dan anak perempuan masih tertinggal atau tidak diberikan prioritas, khususnya oleh 20 negara (G20) dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang menyumbang 80% PDB dunia.
Tahun 2022 Indonesia menjadi tuan rumah konferensi Group of Twenty atau G20. Sebanyak 157 pertemuan akan digelar di berbagai daerah, salah satunya di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sulut menjadi tuan rumah Women 20 (W20) yang digelar pada Senin hingga Rabu, 14--16 Februari 2022.
Setelah Likupang, side event W20 Presidensi Indonesia akan dilaksanakan di Batu Malang (Jawa Timur), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Manokwari (Papua Barat), Danau Toba (Sumatera Utara) dan Denpasar (Bali). (f)
Baca Juga:
Ketahui 7 Fakta Penting Presidensi G20 Indonesia 2022
Indonesia Targetkan Ekonomi Digital Tumbuh Hingga Rp 4.500 Triliun di 2030
6 Perusahaan Indonesia Terima Penghargaan Prinsip Pemberdayaan Perempuan dari UN Women
Faunda Liswijayanti
Topic
#G20, #W20, #kesetaraangender