Health & Diet
Wajib Tahu, Ini 5 Vaksin Penting untuk Perempuan

11 Mar 2022

vaksin pada wanita
Foto: Freepik
 

Tak hanya dibutuhkan oleh bayi atau anak-anak saja, vaksin pun ternyata juga diperlukan bagi orang dewasa. Nah, bagi perempuan yang tentunya memiliki aktivitas beragam, vaksin dapat menjadi salah satu cara untuk membantu memberikan perlindungan lebih serta pencegahan terhadap suatu penyakit. Untuk itu, yuk ketahui macam vaksin yang penting untuk perempuan sehingga memiliki kualitas hidup yang baik di masa depan.

Vaksin HPV

Sebagian besar kanker serviks dikaitkan dengan human papilomavirus (HPV), infeksi menular seksual. Kanker serviks ini menjadi penyebab kematian tersering pada perempuan selain kanker payudara. Dengan melakukan vaksin HPV maka dapat mengurangi dampak kanker serviks dan kanker lain yang disebabkan oleh HPV.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar vaksin HPV diberikan pada anak perempuan antara usia 11 hingga 12 tahun. Menerima vaksin pada usia muda menurut CDC dapat membantu melindungi perempuan terkena infeksi HPV karena bila vaksin diberikan setelah terinfeksi maka vaksin tak efektif.

Selain itu juga respon vaksin lebih baik pada usia muda dibandingkan usia yang lebih tua. Bila berada di rentang usia di atas 27 tahun, CDC menyarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu mengenai pemberian vaksin HPV.

Pemberian vaksin hanya akan menimbulkan efek ringan, yang paling umum adalah sakit, bengkak, atau kemerahan di bekas suntikan. Namun beberapa mengalami pusing, sakit kepala, mual, muntah, atau merasa lelah. Vaksin ini dianjurkan bagi perempuan yang akan menikah, pernah atau melakukan kontak seksual secara aktif.

Vaksin Influenza

Penyakit ini mungkin lebih sering dianggap sepele tetapi jangan salah, bila tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi dan menganggu kegiatan sehari-hari. Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh flu adalah infeksi telinga dan paru-paru basah.

Untuk mencegah penyakit yang ditandai dengan batuk, demam, dan nyeri otot ini, vaksin influenza sebaiknya diberikan satu tahun sekali. Perempuan yang merencanakan kehamilan pun sebaiknya menerima vaksin ini supaya mendapatkan kondisi kesehatan yang terjaga dengan baik. Sementara itu perempuan yang berisiko tinggi untuk komplikasi terkait dengan flu sebaiknya pun menerima dosis vaksin sebelum musim flu tiba.

Laman resmi Woman's Clinic juga menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila Anda memiliki reaksi alergi terhadap vaksin influenza, telur, atau memiliki sindrom Guillain-Barr.

Vaksin Varisela

Vaksin varisela ini dapat digunakan untuk mencegah penyakit cacar air. Vaksin dapat diberikan pada perempuan yang belum pernah terkena cacar air, perempuan yang kontak dekat dengan penderita cacar air atau perempuan dewasa sehat yang tidak hamil. Vaksin varisela memang tidak dianjurkan untuk perempuan yang sedang hamil, jadi konsultasikan dengan ginekolog terlebih dahulu untuk skrining kekebalan cacar air selama masa persiapan kehamilan.

Sementara itu pemberian vaksin sendiri akan dilakukan sebanyak 2 dosis dengan rentang waktu 4-8 minggu. Lalu suntikan vaksin dapat diulang setiap 20 tahun sekali.

Vaksin MMR

Vaksin MMR berguna untuk mencegah tiga penyakit, yaitu measles atau campak, mumps atau gondongan, serta rubella atau campak jerman. Vaksin juga dapat membantu terjadinya sindrom rubella kongenital pada bayi baru lahir. Jadi bila Anda saat ini berencana untuk menikah, ada baiknya melakukan vaksinasi MMR terlebih dahulu.

Selain itu, pemberian vaksin MMR disarankan pula pada petugas kesehatan serta Anda yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri. Vaksin diberikan 2 dosis dengan jarak minimal 4 minggu. Setelah itu vaksin dapat diulang setiap 10 tahun sekali.

Vaksin DPT

Meski sudah diberikan ketika masih anak-anak, pemberian vaksin DPT perlu dilakukan ulang ketika dewasa setidaknya 10 tahun sekali. Ini karena vaksin mampu memberikan perlindungan tiga penyakit infeksi antara lain difteri yang menyebabkan masalah pernapasan, gagal jantung, dan kelumpuhan. Kemudian penyakit pertusis dan juga penyakit tetanus yang dapat menyebabkan kejang otot. Vaksin diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu untuk dosis 1 dan ke-2. Sementara jarak vaksin ke-3 diberikan setelah 6-12 bulan dari dosis kedua. (f) 



Baca Juga: 
Ayo Vaksin Booster, Beri Perlindungan Risiko Terburuk COVID19 Hingga 91 Persen
5 Risiko Kesehatan Wanita Ini Wajib Dikonsultasikan dengan Ginekolog
Diabetes Lebih Berbahaya pada Wanita?



Topic

#vaksin, #kesehatan