Health & Diet
Anak Sulit Konsentrasi? Kenali Gejala dan Penyebab Attention Deficit Disorder

29 Nov 2016


Foto: Pixabay

Dalam ilmu psikologi, ADD (Attention Deficit Disorder) dan ADHD (Attention Deficit/Hiperactivity Disorder) merupakan gangguan perilaku, yang ditandai oleh gejala rendahnya konsentrasi, serta munculnya sikap hiperaktif dan impulsif (tidak mampu mengontrol dorongan instingtif dan bertindak tanpa memikirkan akibatnya). Kalau penderita ADD biasanya terkesan cuek dan tak peduli pada keadaan sekitar (mirip penderita autisme), maka penderita ADHD justru seperti kelebihan energi, sehingga terkesan petakilan.

Penyebab ADD dan ADHD berkaitan dengan aktivitas neuron (sel-sel otak) yang terlalu aktif, akibat produksi hormon pengatur aktivitas motorik (gerakan) yang berlebihan. Akibatnya, seseorang seolah tak mampu mengontrol gerakannya dan sangat sulit menyaring stimulus yang masuk ke otak. Akibatnya, proses konsentrasi (pemusatan perhatian) cenderung terganggu, sehingga banyak penderita ADD dan ADHD yang juga mengalami kesulitan dalam belajar.

Baca juga:
Namun, asal tahu saja, ADD dan ADHD hanya terjadi pada anak-anak sampai usia praremaja. Karena, pada usia-usia itu, kondisi saraf motorik mereka memang masih labil. Namun, Ira menambahkan, bila gangguan ini tak tertangani dengan baik sampai melewati usia praremaja, selanjutnya akan timbul kondisi yang disebut deliquency. Pada kondisi ini, seorang remaja cenderung membangkang, memberontak, serta menabrak berbagai aturan atau norma. Namun, kondisi ini bukan lagi akibat kelainan hormon (karena pada usia itu kondisi hormon biasanya sudah stabil), melainkan lebih karena keterusan. (f)

Tina Savitri


Topic

#AnakBerkebutuhanKhusus