Foto: Dok. Femina Media
Sejak tiba di Italia pada 19 Februari 2020 lalu untuk menghadiri Milan Fashion Week, aktris peran, Asmara Abigail (27), belum bisa kembali ke tanah air. Kebijakan pemerintah Italia untuk lockdown (pembatasan wilayah) akibat tingginya kasus infeksi virus corona, Covid-19 di Italia sejak 12 Maret lalu memaksa Asmara untuk menetap sementara di negara yang jumlah pasien positif COVID-19 tertinggi kedua di dunia setelah China.
Untuk diketahui, Italia menjadi negara yang memiliki kasus infeksi virus corona (Covid-19) terbanyak kedua setelah Cina. Dikutip dari AFP pada Selasa, 24 Maret 2020, otoritas Italia melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dalam sehari mengalami penurunan dari 793 orang pada Sabtu, 21 Maret 2020, menjadi 651 orang pada Minggu, 22 Maret. Pada Senin 23 Maret, angka kematian sebanyak 601 orang.
Menjawab kontak femina lewat WhatsApp pada Senin (23/03/2020), wanita yang pernah menjadi cover femina edisi Januari 2020 ini menyampaikan bahwa kondisi sekarang di Italia cukup menyedihkan dengan jumlah kematian yang sudah lebih tinggi daripada Cina.
“Situasi di Italia sekarang penuh dengan truk-truk militer yang membawa mayat, polisi di mana-mana untuk mengontrol situasi. Penduduk yang menyalahi aturan karantina akan dikenakan sanksi hukum mulai dari 3 bulan sampai 12 tahun penjara plus denda,” ungkapnya.
Berita baiknya, langkah lockdown seluruh Italia ini berhasil walaupun terlambat melakukannya. Region Lombardia yang merupakan lokasi terbanyak kasus Covid-19 presentasi angka penularannya menurun dari 14,6% menjadi 6,6%, untuk level nasional sendiri curva pun menurun dari 13,9% menjadi 10,3%.
“Jadi memang penting adanya anjuran untuk berdiam di rumah dan tidak berpergian kecuali untuk hal yang mendesak karena penting bagi kita untuk menekan angka penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Asmara mengungkapkan bahwa sangat dibutuhkan kesabaran dalam situasi lockdown seperti ini. Ia mengaku harus sabar saat untuk mengantre masuk ke dalam supermarket. Sebab antrean dijaga ketat dengan jarak minimal 1 meter dan jumlah kuantitas manusia di dalam supermarket juga dikontrol dengan disiplin.
“Bersabar dalam melewati hari-hari di rumah. Saya mencoba melakukan kegiatan kreatif seperti menulis dan melakukan program baru di Instagram seperti IG Live yang saya lakukan setiap pukul 21.00 WIB. Saya menelfon teman-teman yang tersebar di beberapa negara untuk mencari tahu situasi mereka di daerah mereka tinggal. Menurut saya ini cara yang baik untuk mendapat berita aktual dari WNI yang tinggal di luar negeri,” ungkapnya.
Ia juga hanya menggunakan satu pasang sepatu yang sama untuk dipakai keluar rumah. Baju yang dipakai keluar rumah juga harus dicuci dengan disinfectant.
Langkah lain yang selalu dilakukan Asmara adalah mencuci tangan sesadar mungkin dan membersihkan barang-barang yang sering dipegang seperti handphone, dompet, credit card, gagang pintu, dan lain-lain.
Bantu Kesehatan Publik
Pengalaman di Italia membuat pemeran Ratih dalam film Perempuan Tanah Jahanam ini mendorong masyarakat Indonesia berdiam di rumah. “Saya paham banyak sekali saudara-saudara kita yang masih mengandalkan penghasilan harian. Jadi, pasti akan susah sekali menerapkan lockdown. Belum lagi dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan kepulauan. Tapi semoga saja teman-teman yang bisa melakukan aktivitas pekerjaan bisa lebih dispilin dan bisa saling mengedukasi teman-teman lain seberapa pentingnya isolasi diri untuk menekan angka penyebaran COVID-19,” tuturnya.
Ia juga mengajak untuk memikirkan para tim medis yang bekerja di garis depan dengan tidak egois dan memilih berdiam di rumah. Karena dengan langkah ini kita sudah berkontribusi untuk membantu kesehatan publik.
“Ini saatnya kita introspeksi sebagai umat manusia, kita berikan waktu untuk bumi istirahat. Globalisasi pada akhirnya harus berjalan berdampingan dengan keseimbangan ekosistem, jika tidak umat manusia juga yang akan menjadi korban. Semoga setelah ini kita bisa menjadi umat manusia yang lebih baik yang sadar lingkungan dan tidak serakah. Karena alam selalu punya caranya sendiri untuk mencari keseimbangan,” tutupnya. (f)
Baca Juga:
Asmara Abigail Sumiskum Bersinar di Panggung Asia
Aman Berias Di Tengah Wabah Corona
Amankah Ibuprofen Untuk Turunkan Demam, Salah Satu Gejala COVID-19?
Topic
#corona