Foto: Instagram & Twitter
Terjadinya transit Merkurius dianggap penting sebagai satu cara untuk mengamati planet terdekat dari Matahari tersebut. Para ahli di Bumi ingin mengetahui bagaimana planet Merkurius bisa bertahan berada di dekat matahari—materi-materi yang membentuk planetnya.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas I Kupang, Hasanuddin—seperti dikutip dari Antara—meski Merkurius mengorbit Matahari setiap 88 hari (1/4 kali lebih pendek dari Bumi), tapi tidak setiap saat bisa melihatnya. Perbedaan lintasan orbit membuat ada kalanya Merkurius berada di atas atau di bawah bidang orbit Bumi.
“Transit hanya terjadi saat Merkurius berada di titik simpul atau perpotongan antara orbit Bumi dan orbit Merkurius atau ketika Merkurius berada sejajar dengan Bumi dan Matahari," jelas Hasanuddin.
Peristiwa ini akan sangat jelas dilihat di Amerika dan Eropa Barat, beberapa wilayah afrika serta sebagian Asia. Di Amerika sendiri, bisa diamati mulai pukul 07.12 – 14.12 waktu setempat. Sedangkan di Indonesia, baru bisa dilihat menjelang matahari terbenam kemarin. Jadi, mungkin tidak sempat dilihat langsung oleh masyarakat. Serta, menurut Data.bmkg.go.if, hanya bisa diamati di Indonesia bagian barat, khususnya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau.
Berikut beberapa foto transit Merkurius dari berbagai belahan dunia.
Transit Merkurius dilihat di Lisboa, Portugal.
Transit Merkurius dilihat dari Teheran, Iran.
Transit Merkurius dari Pulau Canary, Samudera Atlantik. Merkurius adalah titik hitam kecil yang terletak di bawah. Titik hitam yang di tengah merupakan sun spot.
Transit Merkurius dari New Dehli, India
Transit Merkurius dilihat dari Texas, AS
Transit Merkurius dilihat dari Inggris bagian tenggara.
Foto transit Merkurius yang diambil NASA.
Selanjutnya, Anda bisa menantikan fenomena alam Blue Moon yang bakal terjadi pada tanggal 21 Mei 2016 ini.
Topic
#transitmerkurius