Gadget
Hindari Penipuan via WhatsApp dengan 4 Tip Sederhana Ini!

28 Jan 2020


Foto: Pixabay


Kasus penipuan atau scam berupa pesan yang didapatkan dari pihak ketiga yang tidak jelas, seperti spam, tipuan (hoax), dan pengelabuan (phishing) terus meningkat. Direktorat Tindak Pidana Siber, satuan kerja yang berada di bawah Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia (Bareskrim Polri), menerima 1.617 kasus kejahatan siber (periode Januari - Desember 2019) yang terjadi di dalam marketplace, media sosial, surel, dan platform online lainnya.
 
Dalam praktiknya, para penipu mencoba berbagai modus operandi untuk mendorong korban melakukan tindakan tertentu. Lantas bagaimana menghindari beragam modus penipuan yang terjadi secara online? Berikut tip keamanan dasar (security 101) untuk mencegah kejahatan siber di WhatsApp. 
 
1/  Menipu dengan meniru menjadi seseorang yang Anda kenal
Waspadalah! Penipu bisa muncul dengan berbagai wajah. Mereka dapat berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat Anda, yang mengaku sangat membutuhkan uang dengan menggunakan nomor yang tidak dikenal. Dengan alasan sedang terkena musibah seperti baru saja dirampok, dipenjara, bahkan hingga rawat inap. Para penipu dapat mengarang alasan dan meyakinkan kita untuk mengirimkan sejumlah uang.
 
Jika Anda tidak ingin menjadi korban, pertama-tama perhatikanlah bahasa yang coba ditiru si penipu. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara mereka menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu. Jika Anda menerima pesan seperti ini, jangan langsung percaya, coba konfirmasi terlebih dahulu kepada sumber lain untuk mencari kebenarannya. Jika Anda mengalami penipuan seperti ini, segera laporkan dan memblokir pengguna tersebut dengan membuka chat > klik kontak atau nama grup > klik Laporkan atau Blok kontak.

 
Advertisement
2/ Menipu dengan iming-iming hadiah
Pernahkah Anda menerima pesan yang menyatakan bahwa Anda beruntung menjadi pemenang hadiah secara tiba-tiba? Jika iya, ada kemungkinan Anda sedang menjadi target penipuan. Biasanya, oknum penipu mengaku sebagai pihak brand dan meyakinkan bahwa kita telah memenangkan hadiah besar atau menawarkan pekerjaan kita sendiri tidak mengajukan lamaran. Tujuan penipuan seperti ini adalah memperoleh informasi pribadi kita atau meminta uang.  
 
Jika Anda menerima sebuah pesan dan tidak yakin apakah itu tergolong sebagai modus penipuan, berhentilah dan periksalah kembali pesan tersebut dengan seksama. Berikut adalah beberapa karakteristik atau isi pesan yang harus dihindari:
1/ Mengandung kesalahan ejaan atau tata bahasa
2/ Meminta Anda untuk mengetuk tautan
3/ Meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi Anda (seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi)
4/ Meminta Anda untuk meneruskan pesan
5/ Meminta Anda membayar penggunaan WhatsApp. Ingatlah, WhatsApp tidak akan meminta imbalan karena WhatsApp sendiri tidak dapat mengakses maupun membaca pesan Anda berkat enkripsi ujung-ke-ujung yang selalu aktif.
 
Jika Anda menerima pesan seperti ini dari nomor yang tidak dikenal, segera hapus dan laporkan pesan tersebut. Jangan mengklik tautan atau memberi informasi pribadi apapun walaupun dengan imbalan hadiah.


Baca Selanjutnya: 3/ Tautan yang mencurigakan

Faunda Liswijayanti


Topic

#online, #penipuanonline, #whatsapp, #keamananberinternet

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?