Gadget
Cara Membuat Password yang Kuat Demi Keamanan Data Pribadi

4 Aug 2020


Foto: Pexels
 
Sadarkan Anda, banyak kegiatan yang membuat data pribadi kita berpotensi diketahui orang lain. Misalnya saat berbelanja daring, rapat virtual, hingga mengirim surel.

Menurut Ellen Kusuma, Kepala Sub Divisi Digital At Risks Safenet, semakin canggih teknologi atau semakin nyaman kita menggunakan teknologi, maka kita semakin telanjang di hadapan publik.  Yang menjadi masalah, data pribadi yang diberikan ke pihak lain berpotensi mengganggu privasi. 

Yang dimaksud dengan data pribadi adalah berbagai informasi atau data dalam berbagai format yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Format bisa bermacam-macam, dapat berupa teks, video, atau gambar.

“Ada istilah personal identifiable information, yang mencakup nama, alamat pribadi, kontak personal, karakteristik personal, data biometrik, dan informasi properti pribadi,” terang Ellen saat berbincang dengan Feminadalam Instagram Live @feminamagazine bartajuk “Amankah Data Pribadi Kita Saat Ini?”.

Ellen memberi contoh karakteristik personal yaitu gambar fotografik dan tulisan tangan. Sementara data biometrik misalnya pindaian retina, sidik jari, dan voice signature. Sedangkan nomor kendaraan dan surat rumah termasuk dalam informasi properti pribadi.

Tenang saja, menurut Ellen, demi menjaga keamanan data pribadi saat mengakses teknologi ada banyak hal yang bisa Anda lakukan. Salah satunya adalah dengan menghindari penggunaan wi-fi umum.

“Wi-fi umum itu bisa diibaratkan sebagai jalan raya yang dipasangi CCTV. Siapapun bisa mengawasi dan mengambil data pribadi kita saat terhubung dengan akses wi-fi,” ujar Ellen.

Ellen menyarankan untuk mengakses internet dengan tethering atau memanfaatkan telepon seluler sebagai modem karena lebih aman bagi data pribadi. “Tethering memang menghabiskan kuota pribadi. Tetapi demi keamanan kita memang harus sedikit repot atau mengeluarkan biaya,” terangnya.

Di samping itu, ia menyarankan untun mengganti kata sandi (password) akun-akun Anda secara berkala. Jangan samakan kata sandi antara akun digital yang satu dengan yang lain. “Memang banyak orang yang merasa kerepotan jika harus pakai kata sandi yang berbeda-beda. Tapi memakai kata sandi yang sama untuk setiap akun justru berbahaya,” tutur Ellen.
Advertisement

Jika menerapkan kata sandi yang sama, maka orang lain akan dengan mudah mengakses akun-akun Anda ketika kata sandi tersebut bocor ke tangan seseorang.

Guna mengelola dan mengingat ragam kata sandi yang telah dibuat, Ellen menganjurkan untuk memanfaatkan aplikasi khusus penyimpan kata sandi. “Ada aplikasi offline yang aman untuk mengarsipkan kata sandi sehingga kita bisa terus mengingatnya.”

Tidak kalah penting, buatlah kata sandi yang kuat dengan menghindari penggunaan kata yang dekat dengan kita, misalnya nama pasangan, tempat tanggal lahir, atau nama hewan peliharaan.

Menurut Ellen akan lebih baik jika Anda memanfaatkan salah satu kalimat dalam puisi atau novel favorit sebagai kata sandi. Hal ini dinilai lebih berjarak dibandingkan informasi lain seperti tempat dan tanggal lahir.

“Buatlah kata sandi lebih dari 14 karakter yang terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Selain itu terapkanlah sesuatu yang lebih berjarak dengan kita,” jelasnya.

Setelah membuat kata sandi yang kuat, manfaatkanlah fasilitas two factor authentification atau verifikasi dua langkah yang biasanya sudah disiapkan oleh platform digital demi keamanan ganda. (f)
 
BACA JUGA:

Aplikasi Zoom Meeting Rentan Diretas, Ini Cara Gunakan Aplikasi Video Conferencing secara Aman
Hindari Penipuan via WhatsApp dengan 4 Tip Sederhana Ini!
Melindungi Data Pribadi Di Era Digital
 

 
 


Topic

#datapribadi, #eradigital, #password

 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?