Siapa sangka jika cokelat Italia dari Venchi 1878, yang terkenal memakai hazelnut dari wilayah Piedmont Italia, bisa jadi paduan harmonis dipasangkan dengan beragam elemen rasa khas Indonesia?
Venchi 1878, jenama cokelat dan gelato Italia asal premium dengan resep legasi kuliner dari abad ke-19, menggelar Venchi Chocolate Sensory Soirée di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, yang memberikan para undangan pengalaman kuliner tak terlupakan.
Di acara ini, Femina menikmati dessert istimewa: Mencicipi 11 potongan cokelat Venchi dalam 12 rasa, yang dipasangkan dengan minuman maupun camilan yang Indonesia banget, dan pastinya dekat dengan cita rasa selama Ramadan dan Hari Raya nanti.
Venchi Chocolate Sensory Soirée untuk pertama kalinya diadakan Venchi Indonesia, dan makin spesial karena dipandu oleh Co-Founder dan Brand Ambassador Venchi 1878, yaitu Giovanni Batista (GB) Mantelli.
Eksperimen rasa yang ditawarkan GB Mantelli membuat para undangan memberikan bermacam ekspresi; dari terkejut menikmati serunya pairing rasa, hingga tersenyum bahagia saat pairing yang dicoba layaknya mendapatkan pasangan matched in heaven.
Acara pairing ini terbagi atas dua sesi. Pertama adalah pairing cokelat Venchi dengan bahan-bahan lokal yang menurut GB Mantelli mungkin bisa selaras di palet kita.
Pasangan pertama adalah Chocoviar 75% dipasangkan dengan potongan kecil banana brulée alias pisang karamel. Cokelat ini terbuat dari cokelat hitam 75% dengan isi extra dark cream dan extra virgin olive oil. Hasilnya? Paduan yang pas!
Pasangan kedua adalah Chocoviar Arancia dengan selai nanas. Gigit dulu cokelatnya, lalu oleskan selai nanas di atas gigitan, dan coba lagi. Soft filling dari cokelat ini adalah PGI Sicilian Blood Orange yang asam-manisnya selaras dengan cita rasa selai nanas.
Selanjutnya, pasangan yang unik dan tidak terpikirkan sebelumnya: Chocoviar Pistachio dengan duku! Rasa pistachio yang dominan dalam cokelat ternyata bisa berduet kompak dengan rasa lembut-manis-sedikit getir dari duku. Wow!
Pasangan kelima adalah Nougatine, hazelnut Piedmont yang dikaramel, dengan kue khas Lebaran, nastar. Pairing ini makin pas jika nastar kita lembut meleleh di mulut.
Pairing ini baru separuh jalan; berikutnya Softbar Pistachio dipasangkan dengan potongan avokad segar. Konsep "Green to Green" ini seperti paduan suara yang bening di palet kita!
Di sesi dua, GB Mantelli memandu para undangan untuk mencoba paduan rasa yang kontras. Sebelumnya, ia juga memberikan tip untuk minum air putih (bukan sparkling water) di setiap pergantian uji rasa, sehingga kita bisa menikmati rasa terbaik dari tiap pairing.
White Chocolate with Salted Nuts, yang mengandung pistachio dan rasa asin tipis-tipis, jadi pairing selanjutnya, bersama dengan satu sendok teh air asam jawa murni. Rasanya? Femina sampai memicingkan mata karena rasa asam-manis-sedikit asin berteriak bersama. Seru!
Pasangan kedelapan menurut Femina adalah paling favorit: Cremino 1878 Bar diolesi tapai singkong alias peuyeum dan digigit bareng. Ketika rasa manis sangat mendominasi, seteguk teh hitam langsung menetralisasi palet. Unik!
Pasangan kesembilan adalah 70% Dark Chocolate with Hazelnut yang gigitan keduanya diolesi gula aren cair. Pahit-manis rasanya seperti kehidupan, ya....
Pasangan kesepuluh dan terakhir mengeksplorasi cokelat hitam Venchi, yang mengutip GB Mantelli, "Bebas kolesterol." Ada 75% Extra Dark bersama seteguk teh jahe, lalu 85% Extra Dark yang dicelupkan ke dalam sendok berisi balsamic vinegar berusia 30 tahun.
Pairing ini bisa jadi inspirasi camilan atau dessert saat jamuan Hari Raya. Siapa tahu ada yang cocok juga dipasangkan dengan kastengel dan lidah kucing....
Zornia Harisantoso
Topic
#kuliner, #hariraya