Foto: Dok. Instagram Didiet Maulana
Mengenai persiapan risetnya, Didiet berkisah, ”sebenarnya saya riset bukan untuk penulisan buku ini, namun memang untuk menambah pengetahuan saya,” ujar perancang dengan 2 lini busana: IKAT Indonesia, dan Svarna by Didiet Maulana yang memproduksi busana kebaya formal dan setelan formal pria itu.
Tak hanya sisi historis dan akulturasi perjalanan kebaya di Indonesia, pada buku yang dipersiapkannya selama 2 tahun itu, Didiet juga mengupas bermacam material kain yang digunakan untuk kebaya, perkembangan kebaya, dan pola rancangannya di berbagai daerah dan suku dalam buku setebal 200 halaman ini. Ia ingin buku ini bisa menjadi sumber literasi bagi masyarakat.
“Saya ingin buku ini dapat menjadi panduan untuk penjahit rumahan serta para pelajar SMK dalam mengolah kebaya yang modern dan bagus. Saya sedih melihat sekarang minim sekali pelajar sekolah mode yang minat untuk mengolah wastra ataupun terinspirasi mengembangkan kebaya,” keluh Didiet yang berkaca pada pengembangan modernisasi kimono di Jepang dan Sari di India. Menurutnya, seharusnya kebaya dapat dikembangkan dengan pendekatan yang luas, muda, dan penuh kreativitas.
“Kebaya itu saksi mata sejarah. Kebaya itu masa depan. Dan yang terpenting, mau berbahan beludru, brokat, atau organdi, kebaya adalah Indonesia.” Tertarik memiliki buku ini? Buku Kisah Kebaya dapat dibeli di situs resmi Gramedia. (f)
Baca Juga
Softlens Warna-Warni Jadi Tren 2021 di Asia
5 Tren Mode 2021
Topic
#ModeFemina, #DidietMaulana, #Kebaya