Foto: 123RF
Nindya – Bandung
Saran Monty Satiadarma
Jika kita memilih berada di suatu tempat, maka kita harus meninggalkan tempat yang lain. Pilihan Anda menemani suami di rantau sudah terpenuhi, tapi kini langkah tersebut menimbulkan kecemasan. Anda harus berupaya mengaktualisasikan diri baik di rumah maupun di rantau. Kemampuan untuk itu ada pada diri masing-masing individu. Walau bantuan dari orang lain memiliki makna, niat dan sikap individu lebih menentukan mampu tidaknya seseorang mengaktualisasikan diri. Maka, ketika Anda tak bisa mengaktualisasikan diri, hal ini tak bisa dibebankan pada orang lain, termasuk suami.
Anda bisa membuat beragam karya di mana pun Anda berada. Ketika harus meninggalkan karier untuk sementara waktu, manfaatkanlah keterampilan yang Anda gunakan sebagai penunjang karier tersebut. Kembangkan keterampilan tersebut, baik untuk tujuan profesional, sosial, maupun promosi. Jika tidak, sama saja Anda melakukan sabotase aktualisasi diri. Bila Anda memang pernah memiliki karier yang baik, tentulah Anda mampu membuktikan karier Anda bagi diri Anda sendiri.
Memang berat melepaskan karier yang tengah menanjak. Namun, cobalah melihat keputusan ini dari sudut pandang yang berbeda, yaitu apa yang Anda dan suami dapatkan, yaitu kesempatan untuk berkumpul bersama. Pengorbanan ini Anda ambil bukan hanya demi suami, tetapi juga diri sendiri, demi dapat berbagi kehangatan dan kebahagiaan dalam perkawinan. Mengingat Anda hanya akan meninggalkan karier sementara waktu, cobalah diskusikan kemungkinan untuk mengambil cuti di luar tanggungan kantor. Dengan demikian, kelak Anda bisa lanjut membangun karier tanpa harus merintis dari awal lagi.
Yakinkan diri bahwa keputusan Anda, meski memerlukan waktu untuk dicerna, adalah sesuatu yang harus dijalani demi kebaikan bersama. Anda pun tak perlu terlalu membesar-besarkan kekhawatiran untuk dapat mengaktualisasikan diri. Ada banyak jalan untuk tetap menggali potensi selama mendampingi suami di rantau, misalnya mengikuti pendidikan praktis sebagai tambahan pengetahuan yang sesuai kebutuhan Anda. Tiap pilihan memiliki kekurangan dan kelebihan, dan merupakan keputusan Anda berdua untuk memanfaatkan kesempatan ini. (f)
Baca juga:
Bermain di Alam Dapat Membuat Anak Lebih Responsif Pada Lingkungan Sekitar
Saat Suami Berdusta Tentang Masa Lalunya
Tak Perlu Malu Melajang, Wanita Berhak Menentukan Hidupnya Sendiri
Cerita Merajut Cinta dalam Perjalanan Menguatkan Rohani
Topic
#masalahpernikahan