Di balik citranya sebagai bad boy dengan tato dan rambut bergaya pompadour, anak kedua dari empat bersaudara ini ternyata seorang family man. Ia pun ingin menikah sebelum usia 30 tahun. Keinginan untuk segera memiliki keluarga inilah yang membuat Zayn tak ragu untuk melamar kekasihnya, Agustus 2013 lalu.
Kini, setelah Zayn resmi keluar dari 1D, pasangan ini mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk berduaan. “Kami menghabiskan banyak waktu di dapur. Zayn seorang chef yang hebat,” papar Perrie, yang tinggal di rumah mewah milik Zayn di Hertfordshire, Inggris.
Zayn pun mengaku ingin menikmati masa-masa liburannya. Ia tak ingin terburu-buru memulai kembali kariernya. Baginya, saat ini yang terpenting adalah menikmati lebih banyak waktu bersama keluarga dan tunangannya, serta orang-orang terdekat yang paling disayanginya. “Ini memang agak gila, tapi di saat yang sama, saya belum pernah merasa memiliki kendali penuh atas hidup saya seperti sekarang,” katanya, jujur.
Dibesarkan dalam keluarga kelas pekerja di Bradford, Inggris, Zayn hidup dalam lingkungan yang sederhana. Bersama orang tua dan tiga saudara wanitanya, Zayn kerap berpindah rumah sewa. Kehidupan masa kecil memang dilewati Zayn dengan susah payah. Tak hanya masalah ekonomi keluarga, ia pun sempat merasa tak diterima teman-teman sebayanya di sekolah karena latar belakang etnis keluarganya. Hal itu membuat Zayn muda sempat beberapa kali pindah sekolah. Hingga akhirnya, menginjak usia 12 tahun, ia mulai bisa menerima dan menaruh rasa bangga karena terlahir dalam keluarga etnis campuran.
Dulu, ketika masih tergabung dalam 1D dan harus menghabiskan berbulan-bulan jauh dari rumah, penggemar serial Harry Potter ini tak pernah melupakan keluarga. Satu hal yang paling membuatnya rindu rumah adalah samosa isi daging cincang buatan sang ibu. Bagi Zayn, masakan buatan ibunya adalah yang paling lezat sedunia.
Bisa dibilang, Zayn berutang kariernya pada sang ibu dengan keputusannya keluar dari 1D. Pasalnya, ketika awal memulai karier bernyanyi lima tahun lalu, ibunyalah yang membujuknya agar tak ragu dan tetap mengikuti audisi X-Factor musim ketujuh. Meski mendorong anaknya untuk berkarier di dunia yang glamor, sang ibu selalu berupaya agar anak-anaknya tetap rendah hati dan mengenang masa kecil mereka yang penuh kesederhanaan.
“Saya memastikan anak-anak saya pergi ke masjid. Zayn sudah tamat membaca Alquran tiga kali,” kenang Trisha, yang seperti suaminya memilih untuk menghindari media sosial karena gerah dengan gosip dan komentar terhadap putranya.
Keluarga memang menjadi tempat kembalinya Zayn. Begitu pula ketika ia membuat langkah besar dalam kariernya sebagai penyanyi. Trisha mengungkapkan bahwa sebelum memutuskan untuk meninggalkan 1D, putranya itu sempat meminta saran kepadanya sambil berlinang air mata. “Kau sudah membuat kami semua bangga, sekarang ikutilah kata hatimu,” ujarnya, ketika itu.(PM)
Topic
#ZaynMalik