Di kalangan musikus, tak hanya disegani karena karyanya, ia juga disayangi karena rendah hati dan kepeduliannya pada sesama pekerja musik. Glenn termasuk musikus yang vokal memperjuangkan nasib pekerja musik tanah air dengan menolak Rancangan Undang-Undang Musik yang dianggap akan merugikan. Dalam berbagai forum diskusi ia menekankan pentingnya merancang jalan untuk memperbaiki tata kelola industri musik demi kesejahteraan pelakunya.
Kepeduliannya founder bumi entertainment ini terhadap lingkungan antara lain terlihat dari sikapnya yang menentang reklamasi Teluk Benoa, Bali. Berkali-kali dalam acara musik ia melontarkan teriakan solidaritas bagi aktivis yang menolak reklamasi Teluk Benoa.
Bersama beberapa musikus seri Eva Celia melakukan gerakan Musika Foresta. Ia menjelajah beberapa hutan di Indonesia, untuk mendekatkan anak muda dengan hutan Indonesia. Glenn juga sempat menciptakan lagu dari pengalamannya. Lewat musik diharapkan pesan dapat diserap dengan mudah. Anda masih bisa melihat rekamannya di Youtube.
Glenn juga memberi kepedulian pada hak asasi manusia. Ia diketahui kerap mendatangi keluarga korban pelanggaran HAM tahun 1998, memberikan dukungan untuk penuntasan kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir, termasuk berpartisipasi saat Omah Munir didirikan.
Glenn juga vokal dalam memperjuangan kesejahteraan bagi Indonesia Timur. Glenn merupakan pencetus dari kampanye sosial Voice Of The East atau VOTE pada 2011. Belakangan ia juga vokal mengingatkan HAM di Papua. Saat tampil di Java Jazz tahun 2018 ia berkata, Indonesia harus memanggil orang-orang Papua itu kakak karena matahari itu terbit dari Timur. Mereka lebih dulu melihat matahari. "Dan seharus dan selayaknya mereka mendapatkan hal yang paling dasar dalam hidup kita bernegara, yaitu, keadilan dan kesejahteraan. ”
Glenn menilai pemerintah masih punya banyak PR soal HAM yang belum rampung. Bahkan dalam akun media sosialnya, ia sempat mengingatkan Presiden Joko Widodo soal penegakan hak asasi manusia di Papua.
Perjalanan Glenn kembali ke dalam bumi hari ini diiringi lagu Ambon yang dibawakan oleh teman, saudara, kerabat. Meski tak lahir di Ambon, ia adalah tokoh kesayangan Ambon.
Lagu Rame-rame yang menggunakan bahasa Ambon, jadi salah satu wujud kecintaannya pada tanah asal keluarganya itu. Ia juga turun tangan dalam penyelenggaraan Konferensi Musik Indonesia & Eksibisi di Ambon tahun 2018 sebagai upayanya untuk mengangkat kota Ambon. Tak sia-sia, baru-baru ini Ambon dinyatakan sebagai situs kota musik dunia oleh UNESCO.
Glenn telah menjadikan 44 tahun hidupnya bermanfaat. Lewat lagu-lagu indahnya juga aktivitas kemanusiaannya.
Selamat jalan, Bung. Rest in Love! (f)
Topic
#glennfredly, #rip