Health & Diet
Manfaat Cabai

12 Jun 2014


Cabai

Cabai sudah dikenal oleh peradaban bangsa Inca, Maya, dan Aztec, sejak tahun 7000 sebelum Masehi. Rasa pedasnya yang mampu memberi kelezatan pada makanan juga menjadi salah satu jenis rempah yang diburu oleh penjelajah dari Eropa, Afrika, dan Asia, di abad ke-15. Menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. Khursheed Jeejeebhoy, ahli penyakit dalam dari University of Toronto,  apabila dikonsumsi secara teratur, makanan pedas bisa membuat seseorang berumur lebih panjang.

Ada beberapa jenis cabai yang dikenal memiliki tingkat kepedasan yang tinggi, yaitu bhut jolokia (cabai setan), red savina pepper, habanero pepper, thai pepper (cabai rawit), cayenne pepper, serrano pepper, jalapeno, anaheim pepper, pimento, dan bell pepper. Sementara itu, cabai yang dianggap sebagai cabai terpedas di dunia adalah trinidad moruga scorpion. Institut Chile di New Mexico State University telah mengidentifikasi bahwa cabai ini memiliki tingkat kepedasan mencapai 2 juta skala scoville. 

Kandungan:

Zat atau senyawa yang terkandung dalam cabai adalah capsaicin, yang tersimpan dalam urat putih cabai, tempat melekatnya biji. Senyawa inilah yang membuat cabai terasa pedas,  juga memicu atau meningkatkan nafsu makan. Capsaicin memberikan sensasi terbakar saat kontak dengan membran mukosa seperti mulut, mata, dan tenggorokan, serta saat berinteraksi dengan sel saraf.

Advertisement
Manfaat
:
“Tiap kali memakan cabai, pasti mengeluarkan keringat. Proses pengeluaran cairan itulah yang menghasilkan energi untuk membakar kalori,” kata Prof. Dr. Nuri Andarwulan, ahli teknologi pangan Institut Pertanian Bogor.

Senyawa ini juga yang membantu meningkatkanmetabolisme karbohidrat setelah makan, sehingga dapat mengatur kadar gula darah. Selain itu, rasa pedas dari cabai juga bermanfaat untuk menghangatkan badan secara cepat. 

“Tidak semua orang bisa mengonsumsi cabai. Ambang batas rasa pedas  tiap orang berbeda-beda dan sangat tergantung pada kebiasaan makan sejak kanak-kanak. Gemar memakan makanan yang superpedas boleh saja, tapi sebaiknya jangan sampai   berlebihan,” imbaunya.

DESIYUSMAN MENDROFA




 



polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?